Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Minggu 10 Maret 2024, Komunitas Sel Yang Berdampak

- 9 Maret 2024, 00:00 WIB
Ilustrasi komunitas Pelari Ku di Kulon Progo
Ilustrasi komunitas Pelari Ku di Kulon Progo /Freepik.com/

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Resep Tumis Tauge Mudah Dibuat Bisa Jadi Ide Masakan Saat Waktu Mepet

Baca Juga: Resep Tumis Kangkung Pakai Margarin Jadi Lebih Gurih

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Komunitas Sel Yang Berdampak" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Kisah Para Rasul pasal 2 ayat 41 dan 47.

Kisah Para Rasul 2:41, 47 (TB)
41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Menjadi komunitas Kristen bukanlah untuk menjadi pelengkap dari komunitas umat beragama yang lain, melainkan kehadiran komunitas Kristen haruslah berdampak baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Sisi kulaitas berbicara tentang dampak komunitas itu bagi masyarakat, sedangkan sisi kuantitas berbicara tentang keberhasilan dalam memuridkan.

Ayat nas Firman Tuhan hari ini menunjukkan komunitas jemaat mula-mula sebagai komunitas Kristen yang berdampak.

Pertama, berdampak secara kualitas (ay. 47). Komunitas jemaat mula-mula memberi dampak bagi masyarakat, sehingga masyarakat memberikan penilaian bahwa komunitas jemaat itu disukai banyak orang.

Jemaat mula-mula telah memberi teladan lewat kehidupan mereka yang selalu berkumpul, berdoa memuji Tuhan, berbagi kehidupan dan berbagi apa yang mereka miliki.

Bagaimana dengan kehadiran kita dan komunitas kita? Apakah sudah berdampak bagi orang banyak atau masyarakat? Kalau belum, mari belajar teladani komunitas jemaat mula-mula ini.

Kedua, berdampak secara berkuantitas (ay. 41). Komunitas jemaat mula-mula menunjukkan bukti bahwa kehadiran mereka tiap-tiap hari bertambah, bahkan dalam ayat 41 dicatat pada hari itu jumlah mereka bertambah 3000 orang , sangat spetakuler.

Jemaat mula-mula bertambah bukan karena memindahkan dari komunitas lain yang bisa menimbulkan konflik, tetapi komunitas jemaat mula-mula ini dengan semangat memberitakan Injil dan mengajarkan ajaran rasul-rasul setiap saat.

Usaha keras dan proses yang mereka lakukan menghasilkan buah. Kerja keras dan proses pasti akan selalu menghasilkan murid-murid Tuhan.

Bagaimana dengan kita dan komunitas kita? Apakah sudah bekerja keras memuridkan atau belum? Kalau belum, mari belajarlah dari jemaat mula-mula. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Minggu, 10 Maret 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah