Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Selasa 13 Februari 2024, Satu Lidi Atau Sapu Lidi?

- 12 Februari 2024, 06:10 WIB
Ilustrasi sapu lidi.*
Ilustrasi sapu lidi.* /PIXABAY/

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Cek Jadwal Jam Keberangkatan Bus Sudiro Tungga Jaya Magetan - Surabaya, Senin 12 Februari 2024

Baca Juga: Cek Fakta: Kakak Arya Saloka Beri Bocoran Jika Adiknya Akan Lakukan Hal Ini dengan Amanda Manopo

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Satu Lidi Atau Sapu Lidi?" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Ibrani pasal 10 ayat 25.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
( Ibrani 10:25 )

Mungkin kita sering mendengar ilustrasi tentang lidi, dimana untuk membersihkan atau menyapu tidak bisa hanya dengan sehelai lidi, tetapi harus menggunakan banyak lidi yang disatukan, kemudian diikat dengan kencang baru dapat digunakan untuk membersihkan.

Demikian juga dengan keberadaan kita sebagai seorang individu di Gereja. Bukan berarti kita tidak berguna jika kita seorang diri, namun kita akan bisa lebih bermakna apabila berada dalam sebuah komunitas.

Tali yang mengikat sapu lidi itu seperti keeratan dalam komunitas yang dapat terbentuk karena diawali dengan komitmen bersama, selanjutnya akan bertumbuh karena saling mendoakan, saling menerima, saling menguatkan dan saling memperhatikan.

Dalam Ibrani 10:24-25, dikatakan bahwa berada dalam sebuah komunitas juga merupakan hal penting karena akan menggiatkan kita untuk semakin mendekatkan diri pada Tuhan.

Pada saat awal komsel kami baru terbentuk, terkadang hadir dalam ibadah komsel masih terasa membebani.

Namun yang saya tahu pasti, pemimpin komsel kami selalu berdoa bagi setiap anggota, juga berdoa bagi gereja dan kesatuan komsel.

Kami dan anggota komsel lain pun tetap berkomitmen untuk selalu hadir, meskipun kami belum terlalu akrab antar anggota komsel.

Lama kelamaan kami seperti menjadi sebuah keluarga. Kami bertumbuh bersama di dalam Tuhan.

Saat ini hadir di dalam komsel bukan sebuah beban, tetapi hal yang kami rindukan untuk berkumpul bersama anggota komsel lain.

Banyak kesaksian indah yang kami dapat dari anggota komsel lain, mulai dari yang sakit disembuhkan, ada jalan keluar bagi permasalahan, doa yang dijawab Tuhan, berbagi kebahagian, saling mendoakan dan menguatkan.

Komsel kami pun mulai bertumbuh dan bertambah jumlah anggota. Sehingga saat ini saya merasa, berada di dalam sebuah komsel, saya tidak lagi hanya satu lidi, tetapi kami bersama-sama menjadi sebuah sapu lidi yang siap menjalankan tugas. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Selasa, 13 Februari 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah