Network
SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Baca Juga: Resep Menu Masakan Rumahan : Tumis Ranjau
Baca Juga: Resep Menu Masakan Rumahan : Tumis Kacang Panjang Dan Tempe Bumbu Ulek Pedas
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Siapa Yang Layak Dipuji? Not Me!" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari 1 Petrus pasal 2 ayat 9.
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia.
( Roma 11 :36a )
Pernahkah Anda mendengar pesan di mimbar tentang jangan mencuri kemuliaanNya?
Biasanya yang menyampaikan pesan tersebut mengambil ayat yang berbunyi: "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah olah engkau tidak menerimanya?" (1 Korintus 4:7).
Kita perlu mengenal Allah dengan tepat agar dapat menghormati apa yang telah diperbuatNya dan apa yang patut kita megahkan.
Salah satu deskripsi tentang Allah, kita temukan di Roma 11: 36 yang menjadi ayat nas renungan hari ini.
Ia adalah sumber dari segala sesuatu! Dunia ini, hidup kita, semua yang kita miliki termasuk karunia-karunia, lingkungan, kesehatan, sahabat dan kualitas rohani, semuanya kita yakini berasal dari Tuhan. Ada tertulis: "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas." (Yakobus 1:17)
Banyak dari kita yang berhak untuk menjadi bangga akan diri-sendiri menurut standar duniawi, karena kita memiliki gelar akademis atau kekayaan atau standar moral tertentu.
Sejak kecil saya selalu mencari perkenan orang yang saya kenal dan hormati. Saya merasa bangga tatkala saya dipuji sebagai orang yang pandai, sopan dan gemar menolong orang lain.
Tidak ada salahnya menjadi orang yang ramah, tetapi jika motivasi saya mengerjakan agar dipuji orang lain, saya telah jatuh kedalam dosa yang paling susah dilepaskan, yaitu kesombongan.
Saya tinggi hati, tetapi membayangkan diri saya rendah hati. Dengan bertambahnya usia, saya menyadari tidak harus mengganggap penting pandangan, pendapat dan pengakuan dari orang lain tentang saya.
Saat ini hidup saya lebih bahagia. Yang penting bagi saya sekarang adalah bagaimana menjaga pikiran dan sikap hati saya agar berkenan dalam pandangan Tuhan.
Sekarang bukan waktunya lagi kita masih bergumul mencari pujian orang lain dalam hidup keseharian kita. It’s all about Jesus.
Marilah kita bersyukur selalu atas segala hal yang telah Tuhan percayakan kepada kita.
Serahkan kepadaNya segala hormat dan penghargaan kita. Berilah pujian hanya kepada yang layak terima pujian. Amin
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Kamis, 11 Januari 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***
