Network
SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Baca Juga: Resep Menu Snack yang Cocok Dinikmati Saat Masih Hangat : Roti Goreng Sayur
Baca Juga: Resep Menu Snack yang Cocok Dinikmati Saat Masih Hangat : Roti Goreng Sosis
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Kemuliaan Hanya Bagi-nya" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Lukas pasal 2 ayat 14.
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
( Lukas 2:14 )
Berita kelahiran seorang bayi biasanya ramai dibicarakan di tengah-tengah keluarga besar dan akan lebih meluas lagi jika ada yang membicarakannya di luar dari keluarga tersebut.
Berita kelahiran selalu bermakna berita sukacita. Demikian pula berita natal kali ini yang berisi berita sukacaita.
Yesus lahir di dunia yang membawa sukacita dan seharusnya juga membawa damai sejahtera bagi manusia.
Ada sukacita besar di keluarga yang memperoleh bayi di tengah-tengah mereka.
Surga pun bergembira, yang diwakili oleh nyanyian para malaikat, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14).
Nyanyian itu menjadi berita utama, karena Allah yang adalah Pencipta mau turun menjadi manusia.
Allah Yang Mahakuasa mau merendahkan diriNya menjadi manusia yang hina. Tajuk utama yang memuliakan-Nya.
Pada kenyataannya, tidak semua manusia menerima berita sukacita itu dan tidak semua manusia menerima damai sejahtera itu pula.
Ada orang-orang yang berang dan bahkan berikhtiar hendak membunuh bayi Yesus, karena merasa tersaingi.
Ada orang-orang yang merasa kehilangan damai sejahtera itu karena kemuliannya akan berakhir.
Saudara, kita akan menerima damai sejahtera itu karena kemuliaan-Nya yang besar itu turun atas kita, ketika kita mau menerima-Nya.
Kita patut memuliakan-Nya karena Yesus mau menjadi manusia. Kita patut memuliakan-Nya karena Yesus mau menebus kita dari segala dosa.
Kita patut memuliakan-Nya karena Dia mau menerima kita apa adanya. Kita patut memuliakan-Nya karena Dia melayakkan kita untuk ada bersama-Nya. Kita patut memuliakan-Nya, karena Dia kita diperkenankan-Nya.
Nubuat nabi Yesaya yang mengatakan, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan kepada kita..." harusnya membuat kita selalu memuliakan-Nya, karena Allah yang hebat itu mau merendahkan diri dan mau menjadi manusia, lahir untuk kita dan diberikan kepada kita. Muliakanlah Allah di tempat yang Mahatinggi. Amin.
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Minggu, 24 Desember 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***
