Network
SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Baca Juga: Cek Jadwal Jam Keberangkatan Bus Sudiro Tungga Jaya Magetan - Surabaya, Kamis 18 Mei 2023
Baca Juga: Tanggal 29 Mei 2023 Memperingati Hari Apa? Berikut Informasi Lengkapnya
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Menabur, Pasti Menuai" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Pengkhotbah pasal 11 ayat 4.
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
( Pengkhotbah 11:4 )
Petani ketika mengerjakan ladangnya, entah itu ketika menanam atau pun memelihara tanamannya dan kemudian memanen hasilnya, ia pasti telah mengetahui saat-saat dan tanda-tanda yang tepat untuk melakukannya.
Terutama jika si petani adalah petani yang sudah sangat berpengalaman, ia pasti akan memperhatikan angin atau awan, atau tanda-tanda lainnya yang menyertai situasi dan kondisi saat ia melakukannya.
Namun semua akan menjadi sia-sia, jika si Petani, bahkan yang paling berpengalaman sekalipun, selalu hanya sibuk memperhatikan tanda-tanda tersebut, hingga akhirnya tanda-tanda itu menghalanginya untuk melakukan pekerjaannya.
Pengkhotbah 11:4 dalam Alkitab BIMK tertulis: "Siapa menunggu sampai angin dan cuaca sempurna, tak akan menanam dan tidak pula memetik hasilnya."
Ketika kita hendak menabur maka janganlah menunggu sampai semuanya sempurna bagi kita.
Menabur dalam arti memberi, ataupun menabur dalam arti melakukan sesuatu yang baik kepada yang lain, tidak perlu menunggu sampai semua situasi dan kondisi mendukung kita untuk melakukannya.
Ada orang yang berpikir bahwa untuk memberi, ia menunggu sampai ia dalam kondisi berkelebihan dahulu. Tentang hal itu, Yesus menunjukkan tentang seorang janda miskin dalam Lukas 21:41-44 yang memberi dari kekurangannya. Ia memberikan semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.
Namun, ada juga orang yang berpikir bahwa ia akan melakukan kebaikan kepada orang lain, jika orang tersebut tidak melakukan kejahatan kepadanya.
Tetapi dalam 1 Petrus 3:9, Rasul Petrus mengajarkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi harus saling memberkati.
Memang akan ada banyak rintangan yang menghalangi kita untuk senantiasa menabur, tetapi mari kita lakukan saja.
Baca Juga: Tanggal 18 Mei 2023 Memperingati Hari Apa? Berikut Informasi Selengkapnya
Kita mulai menabur dengan apa yang ada pada kita, dengan niat yang tulus, maka semua halangan pasti akan dapat kita lalui dan yakinlah suatu saat, kita pasti akan menuai dari apa yang kita tabur. Amin.
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Jumat, 19 Mei 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***
