Network
SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Ganti Sampul Twitter Komentar 'Coblos Anies 2024', Isyaratkan Apa?
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6.8 Guncang Ekuador, 14 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Percaya Penuh" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Markus pasal 4 ayat 40.
Lalu Ia berkata kepada mereka : "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
( Markus 4 : 40 )
Bacaan kita hari ini terambil dari Markus 4:35-41. Dikisahkan Yesus bersama murid-muridNya hendak bertolak ke seberang danau dengan menggunakan perahu.
Yesus ada bersama di dalam perahu tersebut, namun Ia tertidur ketika perahu tersebut berlayar.
Dalam perjalanan, datanglah taufan sehingga perahu mereka kemasukan air dan mereka dalam bahaya.
Murid-murid di dalam perahu tersebut ketakutan dan segera membangunkan Dia, dengan berkata "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Kemudian Yesus menghardik angin tersebut dan danau seketika menjadi tenang.
Dari kisah ini kita melihat rasa takut dan ketidak-percayaan murid-murid kepada Yesus. Dari mana tampak ketidak-percayaan mereka?
Pertama, dalam ayat 35, Yesus sudah berkata "Marilah kita bertolak ke seberang."
Tujuan akhirnya ke seberang bukan? Ketika Yesus sudah berkata ke seberang, seharusnya murid-murid tidak perlu takut mereka akan celaka di tengah perjalanan.
Mereka pasti akan selamat sampai ke seberang, karena Yesus yang sudah berjanji bahwa tujuan akhir mereka sampai ke seberang.
Seringkali demikian pula dengan hidup kita, ketika kesulitan dan permasalahan datang, respon kita adalah takut dan khawatir.
Bukankah Yesus sudah berjanji Dia akan menyertai kita sampai akhir jaman? Percayalah, meskipun dalam bahaya dan masa sulit, kita akan sampai dengan selamat karena Yesus sudah berjanji.
Kedua, murid-murid ketakutan meskipun Yesus bersama dengan mereka. Murid-murid tetap merasa takut dan khawatir, padahal ada Yesus bersama dengan mereka, menunjukkan ketidak percayaan mereka pada Yesus.
Sekalipun melewati lembah kekelaman, asal bersama Yesus, kita pasti akan menang pada akhirnya.
Demikian pula dalam hidup kita, marilah belajar merespon berjalan terus bersama dengan Yesus.
Lebih baik melewati badai bersama Yesus, daripada melewati danau yang tenang namun sendirian bukan? Pastikan dalam hidup kita, kita sedang terus berjalan bersama Yesus.
Pasti kita akan selamat sampai ke seberang. Saudaraku, milikilah kepercayaan penuh pada Yesus, dan kita akan selamat sampai ke seberang. Amin!
Baca Juga: Boy William Minta Maaf Usai Banjir Hujatan Gegara Ghibahin Jennie BLACKPINK Bareng Kiky Saputri
Baca Juga: Sinopsis USS Indianapolis: Men of Courage Tayang Di Bioskop TRANS TV Hari Ini 19 Maret 2023
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Selasa, 21 Maret 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***
