Network
SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Baca Juga: Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Jumat 17 Maret 2023, Mengalami Pertumbuhan Rohani
Baca Juga: Gempa Hari Ini 16 Maret 2023 Guncang Jember Jawa Timur, Magnitudo 5.7
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Komunitas Sebagai Anak Tangga Perjalanan Rohani" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari 2 Timotius pasal 2 ayat 2.
Efesus 4:15-16 (TB)
15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Saya adalah produk dari komunitas rohani. Maksudnya, saya ada sampai saat ini dengan segala kemampuan, pertumbuhan rohani dan kapasitas rohani yang dipercayakan Tuhan, semuanya karena saya bertumbuh dalam komunitas rohani.
Komsel adalah wadah dimana saya dibekali dengan nilai-nilai kebenaran Tuhan dan melatih diri untuk semakin kuat secara rohani.
Pada mulanya, saya adalah seorang yang pendiam dan cenderung pasif. Itulah fase saya sebagai jemaat.
Saya tidak mengenali kemampuan diri saya secara tajam, bahkan tidak melakukan hal-hal baik dari kemampuan yang saya miliki.
Seiring dengan berjalannya waktu, saya terus tinggal dan hidup dalam komsel. Saya menemukan talenta yang Tuhan percayakan dalam diri saya dan saya mulai terlibat dalam pelayanan sesuai bidang kemampuan saya.
Saat itulah saya menyadari saya mulai bertumbuh menjadi pelayan Tuhan. Beberapa tahun tetap setia dalam komunitas rohani, saya diberi kepercayaan untuk memimpin satu bidang pelayanan sebagai koordinator.
Dengan keterbatasan kemampuan, saya terus didukung oleh rekan-rekan satu komunitas sehingga tidak terasa saya sudah memimpin hidang pelayanan selama bertahun-tahun.
Itulah fase saya sebagai seorang pemimpin. Pelayanan dan kepemimpinan dalam pelayanan mengarahkan saya untuk dapat menjadi seseorang yang mulai berjalan keluar dari gedung gereja dan mulai melakukan hal-hal baik bagi masyarakat, berbagi kabar sukacita dan tindakan yang memberkati masyarakat.
Saya dan komunitas rohani yang terus menguatkan saya mulai melangkah di jalan misi sesuai porsi yang dapat kami kerjakan.
Bukankah jelas terlihat, jika kita setia dalam berkomunitas rohani, kita pasti akan bertumbuh. Marilah kita menyegarkan komitmen untuk terus berkomunitas.
Baca Juga: Perjalanan Karir Nani Wijaya Sebelum Meninggal Dunia, Punya Julukan Golden Girls
Baca Juga: Aktris Senior Nani Wijaya Meninggal Dunia, Punya Riwayat Dimensia Hingga Stroke Dan Darah Tinggi
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Sabtu, 18 Maret 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***
