Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Rabu, 28 Desember 2022, Jangan Membalas Kejahatan Dengan Kejahatan

- 27 Desember 2022, 06:54 WIB
Yesus menyembuhkan orang kusta
Yesus menyembuhkan orang kusta /Felix Tendeken/

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Selasa 27 Desember 2022, Change

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Natal 2022 'Dari Pulau dan Benua'

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Jangan Membalas Kejahatan Dengan Kejahatan" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Roma pasal 12 ayat 17.

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.
(Roma12:17)

Setiap kita pasti pernah diperhadapkan dengan masalah dalam kehidupan. Baik itu masalah kecil, atau bahkan masalah yang terkadang begitu berat dirasakan, seolah tidak ada jalan keluar.

Apa yang akan saya saksikan kali ini, adalah sebuah peristiwa yang sangat menyakitkan dan membuat luka yang sangat dalam di hati.

Hari itu, laksana petir menyambar di siang bolong, ketika saya mendapat kabar bahwa adik saya satu-satunya yang masih ada, dikabarkan meninggal dan ada di kamar jenazah rumah sakit.

Yang lebih menyakitkan adalah, orang yang menjadi penyebab kematian adikku itu hampir setiap hari aku bertemu dengannya.

Terkadang setiap kali bertemu dengan dia menimbulkan kemarahan dan perasaan ingin membalas dan menghancurkan dia.

Namun bersyukur, Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan menjagai saya. Setiap pikiran jahat muncul di pikiranku, Dia selalu saja mengingatkanku tentang ayat di atas.

Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, sehingga pada akhirnya saya memutuskan untuk meletakkan semua kemarahan dan kemarahan itu di kaki Yesus.

Aku percaya bahwa Dia adalah Tuhan Penolongku, yang terus mampu membuatku menghadapi segala persoalan hidupku.

Baca Juga: 4 Resto di Salatiga yang Menyediakan Kuliner dan Masakan Jepang, Enak dan Terjangkau

Aku berdoa, tersungkur dihadapan Tuhan dan ketika selesai berdoa, rasa berat dihati selama ini, terasa lega dan ringan, ada beban yang terlepas.

Perjumpaanku dengan Yesus membuatku menjadi pribadi yang baru, yang mampu memberikan pengampunan bagi orang lain dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Begitu juga perjalanan hidup kita, seberapa kita mengenal Allah, Bapa dan Tuhan kita.

Apakah kita mengenalNya hanya sebatas kata orang? Kata orang Allah kita itu baik, penuh kasih, sumber damai sejahtera.

Ataukah kita mengenal Tuhan Allah kita memang berdasarkan pengalaman pribadi mengalami perjumpaan dengan Tuhan Allah secara pribadi di setiap langkah perjalanan hidup kita, baik dalam situasi yang menyenangkan ataupun dalam situasi yang sulit.
Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Rabu, 28 Desember 2022. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Sumber: Bethelarea.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah