Network
SalatigaTerkini - Dilansir dari Indonesia Economic Prospect (IEP) harga beras eceran di Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN dalam satu dekade terakhir ini
Bank Dunia juga menyatakan dalam laporannya harga beras di Indonesia melonjak jauh diatas negara-negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, hingga Thailand.
Harga beras di Indonesia lebih mahal dua kali lipat dibandingkan yang ada di Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Myanmar. Hal ini tentunya menjadi faktor utama terjadinya inflasi pada harga pangan domestik.
"Rantai pasokan yang panjang dan biaya distribusi yang tinggi, sebagian karena geografi negara yang kompleks, juga menaikan harga pangan bagi konsumen di negara Indonesia" Ungkap Bank Dunia.
Baca Juga: Kingsley Coman Jadi Korban Rasisme Usai Gagal Cetak Gol di Final Piala Dunia 2022
Baca Juga: Film dari Indonesia 'The Big 4' Jadi Yang Terbanyak Ditonton di Netflix Seluruh Dunia
Selain itu monopoli impor BUMN untuk komoditas utama dan juga pembatasan perdagangan melalui tarif impor menjadi pemicu kenaikan harga beras di Indonesia
Menurut data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga untuk beras dengan kualitas rendah mencapai Rp. 10.600/kg, sedangkan harga beras dengan kualitas medium Rp. 11.750/kg, dan dengan kualitas super Rp. 13.550/kg.
Bukan hanya harga beras, Indonesia saat ini mengalami kekurangan bahan pangan dan kecukupan gizi. Bank Dunia menyarankan agar pemerintah meningkatkan produktivitas bahan pangan dan tidak menghambat impor di sektor pertanian.
