Solstis terjadi karena posisi bumi terhadap matahari yang membuat sudut pandang dari bumi ke matahari berubah-ubah sepanjang tahun.
Baca Juga: Tanggal 15 Desember 2022 Memperingati Hari Apa , Ada Peristiwa Apa ? Ini Informasi Lengkapnya
Fenomena ini disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi pada sudut 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari.
Pada solstis musim panas, bumi berada pada posisi tertentu dalam orbitnya sehingga sudut pandang dari bumi ke matahari adalah paling dekat, yang menyebabkan hari terpanjang dalam setahun.
Pada solstis musim dingin, posisi bumi berubah sehingga sudut pandang dari bumi ke matahari adalah paling jauh, yang menyebabkan hari terpendek dalam setahun.
Ketika mencapai puncak orbitnya, Bumi bagian utara dan selatan bisa mendapat sinar matahari dengan durasi yang berbeda. Dalam setahun Solstis terjadi dua kali, yaitu bulan Juni dan Desember.
Baca Juga: Innalillahi, Otis Pamutih Pemeran Pak RT di Sitkom 'Suami-Suami Takut Istri' Meninggal Dunia
Mengutip dari situs edusainsa.brin.go.id, Solstis Juni atau titik balik Matahari di bulan Juni adalah ketika Matahari berada paling utara dari ekuator saat tengah hari.
Sementara Solstis Desember atau titik balik Matahari di bulan Desember adalah ketika Matahari berada paling selaran dari ekuator saat tengah hari.
Menurut informasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Solstis bulan Juni terjadi antara tanggal 20-21 Juni tiap tahun. Sementara Solstis bulan Desember berlangsung antara 20-21 Desember.