Profil Biodata dan Fakta Menarik Profesor Adi Utarini, Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia

- 1 Agustus 2022, 10:27 WIB
Profil Biodata dan Fakta Menarik Profesor Adi Utarini, Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia
Profil Biodata dan Fakta Menarik Profesor Adi Utarini, Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia /Instagram/@adiutaranimusik

SalatigaTerkini - Profesor Adi Utarini, salah satu peneliti asal Indonesia, berhasil masuk daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 2021.

Profesor Adi Utarini atau lebih akrab disapa Prof Uut, merupakan Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM).

Saat ini, Adi Utarini menjabat sebagai guru besar kesehatan masyarakat di Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan UGM Yogyakarta. 

Istri dari Iwan Dwiprahasto itu, berjuang puluhan tahun untuk meneliti nyamuk demi tujuan menekan angka demam berdarah di Indonesia, yang berhasil mengantarkannya sebagai satu dari 10 Ilmuwan Berpengaruh Dunia versi Jurnal ilmiah, Nature.

Baca Juga: Coki Pardede Trending di Twitter Usai Tretan Muslim Ganti Foto Profil Baru, Ngode Resmi Bebas?

Baca Juga: Profil Biodata dan Fakta Menarik Mas Adam Suseno, Suami Inul Daratista yang Rela Cosplay Jadi Minion

Lalu siapa itu Profesor Adi Utarini? Berikut tim SalatigaTerkini rangkumkan profil biodata dan agama Profesor Adi Utarini yang masuk daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 2021.

Nama lengkap: Prof dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD

Nama panggilan: Prof. Uut

Tanggal lahir: 4 Juni 1965

Umur: 57 tahun

Agama: Islam

Suami: Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D. (meninggal pada Maret 2020)

Instagram: @adiutarinimusik

Baca Juga: Bantah Idap Penyakit Seksual Menular , Berikut Profil Biodata Kalina Oktarani

Baca Juga: Profil Biodata dan Fakta Menarik Gigi Eks Cherrybelle, Akui Idap Gangguan Mental 'Eating Disorder'

Selain profil biodata dan agama, tim SalatigaTerkini juga rangkumkan fakta menarik Profesor Adi Utarini yang masuk daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 2021.

1. Keluarga

Suami Adi Utarini, yakni Iwan Dwiprahasto, juga adalah pengajar di UGM. Ia meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020.

2. Pendidikan

Prof dr. Adi Utarini, MSc., MPH, PhD, lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada 28 Desember 1989.

Ia melanjutkan pendidikan pascasarjana Master of Science di Center for International Child Health, University of College London, Inggris (British Council Awards, 1993–1994), Master of Public Health (STINT Award, 1997–1998) dan Doctor of Filosofi (STINT dan TDR Awards, 1999–2002) dari Umea University, Swedia.

3. Karir

Sekembalinya ke Indonesia, Prof. Uut melakukan penelitian-penelitian di bidang penyakit menular, terutama pengendalian penyakit Tuberkulosis dan kebijakan-manajemen mutu layanan kesehatan hingga dikukuhkan sebagai Guru Besar pada 2011.

Ia mengampu mata kuliah Metode Penelitian di program studi S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan program studi S-2 Kebijakan dan Manajemen Kesehatan.

Adi Utarini juga merupakan anggota Dewan Riset Nasional (2015–2022), Ketua Kompartemen Mutu di organisasi Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dan Editor Utama Jurnal Akreditasi Rumah Sakit yang diterbitkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (KARS) bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.

Ia juga pernah menjabat posisi Wakil Dekan Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Kedokteran UGM (2012–2016), dan Ketua Minat Manajemen Rumah sakit, Program Studi S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (2003–2012).

3. Pianis

Ibu satu anak tersebut, juga dikenal sebagai seorang pianis. Beberapa konser musik yang telah diselenggarakan antara lain konser amal Life, Passion, and Music (Mei 2018), konser amal Sedjiwa Setjinta (Oktober 2018), serta home concerts.

4. Penulis

Prof. Uut juga sudah merilis beberapa buku yang juga berkaitan dengan kesehatan dan musik, seperti Manajemen Rumah Sakit (2009), Akademisi yang Merayakan Musik (2018), Besanan Nyamuk (2019), hingga Duo Piano (2019).

5. Turunkan Kasus DBD

Profesor Uut bersama tim, melepas nyamuk yang sudah mengandung bakteri Wolbachia.

Keberadaan bakteri alami tersebut membuat virus dengue tidak bisa bereplikasi di dalam nyamuk Aedes Aegypti, yang menjadikannya tidak berbahaya lagi.

Setelah melakukan uji terkontrol secara acak sejak 2016, pada Agustus 2020 Profesor Adi Utarini mengumumkan bahwa penggunaan nyamuk Wolbachia mengurangi kasus DBD sebesar 77 persen selama periode penelitian.

Demikian informasi terkait profil, biodata, agama, fakta menarik, keluarga dari Profesor Adi Utarini yang masuk daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 2021.***

Editor: Ari Pianto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah