Media Asing Soroti Aksi Polisi yang Tembak Gas Air Mata kepada Pendemo 11 April

- 12 April 2022, 15:36 WIB
Media Asing Soroti Aksi Polisi yang Tembak Gas Air Mata kepada Pendemo 11 April
Media Asing Soroti Aksi Polisi yang Tembak Gas Air Mata kepada Pendemo 11 April /Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila

SalatigaTerkini - Aksi demo yang dilakukan mahasiswa pada 11 April 2022 kemarin, berakhir ricuh. Polisi bahkan terpaksa menembakkan gas air mata, demi membubarkan massa.

Salah satu media asing kenamaan dunia, Reuters juga turut menyoroti aksi polisi yang tembak gas air mata kepada mahasiswa yang tengah melakukan demo soal harga minyak goreng hingga wacana presiden 3 periode.

Media Asing Soroti Aksi Polisi yang Tembak Gas Air Mata kepada Pendemo 11 April
Media Asing Soroti Aksi Polisi yang Tembak Gas Air Mata kepada Pendemo 11 April Reuters

 

Daerah yang menggelar demo adalah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jakarta, di mana ratusan mahasiswa berbaris menuju gedung parlemen.

Mereka memprotes tentang kenaikan biaya barang dan wacana presiden yang akan melampaui batas dua masa jabatannya.

Baca Juga: Kronologi Ade Armando Yang Babak Belur di Tengah Aksi Demo Mahasiswa Senin 11 April 2022

Baca Juga: Sosok Ade Armando Dosen FISIP UI yang Babak Belur Dihajar Massa Aksi Demo 11 April di Gedung DPR

Sementara itu, Kapolda Jakarta, Fadil Imran mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa seorang dosen yang berpartisipasi dalam demonstrasi itu menderita luka berat.

Mereka mendapat serangan dari sekelompok non mahasiswa, dengan memukul dan menginjaknya.

Reuters menyebut jika aksi unjuk rasa mahasiswa pada 11 April 2022, merupakan upaya melindungi demokrasi Indonesia.

Sebelumnya, mahasiswa juga pernah turun ke jalan pada 1998, dan berhasil menggulingkan kursi kekuasaan Presiden Soeharto.

Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Dihajar Massa, Saat Aksi Demo Mahasiswa Senin 11 April 2022

Baca Juga: Rusuh di Depan Gedung DPR, Ade Armando Babak Belur Diduga Dipukuli Massa Demo 11 April 2022

Wacana soal perpanjangan masa jabatan penguasa, dengan menunda pemilu tentu mencederai konstitusi Indonesia.

"Yang jelas bagaimana para elit memaksakan diri untuk menunda pemilu, dan itu yang merugikan konstitusi," kata Muhammad Lutfi selaku salah seorang mahasiswa yang turut turun ke jalan.

Demikian informasi terkait media asing yang soroti aksi polisi tembak gas air mata kepada pendemo 11 April.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x