Bolehkah Salat Dhuha Berjamaah? Begini Penjelasan Lengkap Hukum nya Menurut Ustad Abdul Somad

- 4 April 2022, 09:26 WIB
Apakah Boleh Salat Dhuha Berjamaah? Begini Penjelasan Lengkap Hukum nya Menurut Ustad Abdul Somad
Apakah Boleh Salat Dhuha Berjamaah? Begini Penjelasan Lengkap Hukum nya Menurut Ustad Abdul Somad /Ilustrasi Pixabay/Mostafa_Meraji

SalatigaTerkini - Memasuki bulan Ramadhan 1443 H, banyak umat Islam melakukan banyak amalan-amalan sunnah disamping yang diwajibkan.

Selain berpuasa, muslimat dan muslimin dianjurkan melengkapi aktivitas di bulan Ramadhan dengan salat sunnah.

Pasalnya, di bulan suci Ramadhan, segala amalan wajib dan sunnah mendapat pahala berlipat ganda, seperti salat Dhuha, salat Tahajjud, dan salat Rawatib.

Lalu apakah boleh salat Dhuha dilakukan secara berjamaah? Dalam salah satu buku yang disusun penceramah kondang, yang akrab disapa UAS mengungkapkan bahwa hukum nya tidak dianjurkan, tetapi masih boleh dilaksanakan secara berjamaah.

Baca Juga: JAM BUKA PUASA 2022 : Jadwal Buka Puasa dan Imsyak 1443 H Lengkap Sebulan Se-Indonesia

Baca Juga: SAHUR PERTAMA! Jadwal Imsyak dan Buka Puasa Ramadhan 1443 H Seluruh Indonesia

Berikut penjelasan lengkap Ustad Abdul Somad dirangkum tim SalatigaTerkini dari salah satu buku bertajuk '77 Tanya Jawab Shalat'.

Menurut pendapat Imam an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab: 4/55, bahwa salat-salat sunnah tidak disyariatkan dilaksanakan berjamaah, kecuali salat Idul Fitri dan Idul Adha, gerhana matahari dan bulan, salat Istisqa’ (minta hujan), demikian juga Tarawih dan Witir.

Menurut pendapat al-Ashahh, salat-salat sunnah yang lain seperti salat sunnah Rawatib bersama Fardhu, salat Dhuha, salat sunnah mutlaq, tidak disyariatkan berjamaah.

Dengan kata lain, tidak dianjurkan, akan tetapi jika dilaksanakan secara berjamaah, maka hukumnya boleh, tidak dikatakan makruh.

Baca Juga: RAMADHAN 1443 H : Pedoman Doa Niat Puasa Lengkap Latin dan Artinya

Baca Juga: RAMADHAN 1443 H : Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Ramadhan 1443 H 2022 35 PROVINSI INDONESIA Sebulan Penuh!

Imam Syafi’I menyebutkan secara teks dalam Mukhtashar al-Buwaithi dan ar-Rabi’, bahwa boleh dilaksanakan berjamaah, dalil bolehnya adalah banyak hadits dalam kitab Shahih.

Dalam hadits ‘Itban bin Malik, sesungguhnya Rasulullah SAW datang ke rumahnya setelah panas terik, bersama Rasulullah Saw ada Abu Bakar. Rasulullah SAW berkata:

'Di manakah engkau suka aku laksanakan saalat di dalam rumahmu?,' Maka saya tunjuk tempat yang saya sukai agar Rasulullah SAW salat di tempat itu. Rasulullah SAW berdiri, kemudian kami menyusun shaf di belakang beliau, kemudian Rasulullah SAW mengucapkan salam, kami pun ikut mengucapkan salam ketika beliau mengucapkan salam," (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Salat sunnah berjamaah bersama Rasulullah SAW
juga berdasarkan hadits-hadits shahih dari riwayat Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Ibnu Mas’ud dan
Hudzaifah. Semua hadits mereka ada dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, kecuali hadits Hudzaifah yang
hanya ada dalam Shahih Muslim.

Sedangkan Imam Ibnu Taimiah dalam Majmu’ Fatawa Ibn Taimiah: 5/381, membagi salat sunnah dalam dua kategori.

Kategori pertama, salat sunnah yang disunnahkan untuk dilaksanakan secara berjamaah seperti salat Kusuf (Gerhana Matahari), salat Istisqa’ (minta hujan) dan salat malam Ramadhan.

Sementara kategori kedua, yakni salat sunnah yang tidak dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah seperti salat Qiyamullail, salat sunnah Rawatib, salat Dhuha, salat sunnah Tahyatul masjid dan salat-salat sunnah lainnya.

Salat sunnah jenis diatas, jika dilaksanakan secara berjamaah, maka hukumnya boleh, jika
dilaksanakan sekali-sekali.

Demikian informasi terkait apa boleh salat Dhuha dilaksanakan secara berjamaah? Menurut pendapat Ustad Abdul Somad.***

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Buku 77 Tanya Jawab Shalat Ustad Abdul Somad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x