Kondisi tersebut tentu semakin mengkhawatirkan terlebih lagi Indonesia saat ini memasuki musim hujan. Maka perlu diwaspadai potensi terjadinya peningkatan bencana hidrometeorologi.
BMKG bersama badan meteorologi dunia lainnya yang turut memantau fenomena La Nina memprediksikan La Nina tahun ini akan berdampak, setidaknya sama dengan 2020 pada level lemah hingga moderat dan akan bertahan hingga Februari 2021.
Berdasarkan pantauan BMKG, hingga pertengahan Oktober sebanyak 20 persen wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan, namun sebagian juga masuk pada September.
Pada kejadian La Nina 2020, terjadi peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Media Jepang Mengaku Permainan dalam Serial 'Squid Game' Bukan Berasal dari Korea
Mengenai kondisi tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan menurut diprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan secara konsisten mulai dari bulan November hingga Januari 2022.
Pada bulan November, beberapa wilayah di Indonesia telah diprediksi akan meningkat curah hujan bulanan 70, bahkan dapat mencapai 100 persen.
Sementara pada November 2021, diprediksi peningkatan curah hujan merata di Jawa, Bali, NTB dan cukup merata di NTT serta secara sporadis di Sumatera, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
Pada Desember 2021, diprediksi semakin meningkat di Jawa, Bali, NTB, NTT. Di Sumatera Utara, Kalimantan Selatan dan sporadis di Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan.