MURAL IS DEAD: Ridwan Kamil Ingin Tekankan Dialog Isu Kritik yang Masih di Ruang Abu-Abu Ini

- 1 September 2021, 13:45 WIB
Tulisan 'MURAL IS DEAD' yang diduga bentuk protes dibtasinya kebebasan berekspresi. Ridwan Kamil soroti fenomena ini dan perlunya dialog untuk membahas isu mural yang yang ada di ruang abu-abu
Tulisan 'MURAL IS DEAD' yang diduga bentuk protes dibtasinya kebebasan berekspresi. Ridwan Kamil soroti fenomena ini dan perlunya dialog untuk membahas isu mural yang yang ada di ruang abu-abu /instagram.com/@ridwankamil

SalatigaTerkini - Kebebasan berpendapat menjadi junjungan utama negara demokrasi Indonesia dan baru-baru ini banya disampaikan dan diekspresikan melalui bentuk karya berupa coretan di tembok yang berupa tulisan ataupun gambar yang disebut mural dan hal ini menjadi sorotan utama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dengan mempertanyakan 'MURAL IS DEAD?'

Sebelumnya diketahui heboh bahwa polisi memburu pelaku pembuat mural yang diduga menggambarkan sosok Presiden Jokowi yang ditutup matanya dengan tulisan '404 not found' atau lekat dengan istilah di internet bahwa topik yang bersangkutan tidak ditemukan.

Lantas mural tersebut viral di berbagai lini masa menyusul pihak kepolisian yang menghapus mural tersebut dan memburu pembuatnya.

Sebagian masyarakat merasa tidak setuju dengan tindakan dari polisi yang terlalu reaktif dengan hal terkait karya seni tersebut yang bagi beberapa pihak itu adalah bentuk mural kritik dan tidak serta merta bentuk penghinaan terhadap lambang negara.

Baca Juga: Berapa Uang Sumbangan Doni Salmanan yang Buat Lesti Kejora dan Rizky Billar Terkejut? Ternyata Isinya...

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, yang dikenal sebagai sosok yang selalu memberikan apresiasi terhadap sebuah karya memberikan komentarnya terkait mulai menjamurnya mural di berbagai sudut kota menyusul isu mural kritik banyak dibicarakan.

Menurut Ridwan Kamil harus ada ruang dialog dalam merumuskan batas mana yang boleh dan pantas serta yang tidak boleh dan tidak pantas terkait pembuatan mural.

"Di dunia digital pun, tidak semua dari kita paham, mana itu 'kritik' argumentatif mana itu 'buli/hinaan'," tulis Ridwan Kamil seperti dikutip redaksi SalatigaTerkini dari unggahannya pada hari Selasa, 1 September 2021.

Ridwan Kamil memberikan perumpamaan bahwa hal ini perlu adanya kesepakatan seperti lalu lintas.

Halaman:

Editor: Winang Pranandana

Sumber: Instagram @ridwankamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah