Network
SalatigaTerkini - Artikel ini berisi informasi tentang berkomentar soal penangkapan Yahya Waloni terkait penistaan agama, Ali Ngabalin: ilmu dangkal, sok pintar!.
Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) berkomentar tentang penangkapan Ustaz Yahya Waloni yang diduga telah melakukan penistaan agama Kristen.
Menurut Ngabalin, Yahya Waloni tersebut membodohi rakyat dan melakukan penistaan terhadap kepercayaan tertentu.
Dilansir Twitter resminya, Ngabalin berpendapat bahwa Yahya Waloni merupakan sosok intoleran dan sok pintar.
Baca Juga: Tonight Show Premiere 29 Agustus 2021 Malam Ini Ekslusif di Youtube, Simak Jadwalnya!
“Sampah-sampah buangan intoleran, ilmu yang dangkal dan sok pintar,” ujar Ngabalin dengan menyertakan foto Yahya Waloni dan Muhammad Kece seperti dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Minggu, 29 Agustus 2021.
“Membodohi ruang publik ujungnya melakukan penistaan,” lanjutnya
Ngabalin menambahkan, dia berharap kejadian yang menimpa Yahya Waloni bisa menjadi pembelajaran bahwa tidak ada ruang untuk intoleransi di Indonesia.
“Semoga menjadi pelajaran bagi yang lain agar tidak masuk kategori warga negara kelas kambing, tolak intoleransi,” tegasnya.
Meski saat ini Yahya Waloni masih dalam proses pemeriksaan. Namun, Ngabalin yakin, penceramah 50 tahun tersebut akan di bui.
Baca Juga: Terungkap! Ini Rahasia Alasan Kenapa Ayu Ting Ting Cerai dari Enji Baskoro
“Wahai Yahya, kadrun, dan kawan-kawan para penyebar fitnah dan kebencian kepada pemerintah, kalian telah membohongi umat. Ingat! Yang harus kalian tahu dari polisi adalah profesionalisme lembaga negara ini. Jalani saja agar jadi pelajaran bagi yang lain. Insya Allah kau akan dipenjara, Yahya,” katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan vbahwa Ustaz Yahya Waloni ditangkap oleh tim Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri di kediamannya yang berlokasi di Cibubur, Jawa Barat, Kamis sore, 26 Agustus 2021.
“Ya benar (ditangkap), kasus penodaan agama,” tutur Brigjen Rusdi Hartono.
Yahya Waloni dikenakan pasal yang sama dengan pelaku penghinaan agama lainnya, yakni Muhammad Kece. Dia dihadapkan pada Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45A ayat 2 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau pasal 156a KUHP tentang penodaan agama.
“Sama seperti Muhammad Kece. Perilaku tindakannya hampir sama,” kata Rusdi.
Demikianlah informasi tentang berkomentar soal penangkapan Yahya Waloni terkait penistaan agama, Ali Ngabalin: ilmu dangkal, sok pintar!.***
