Network
SalatigaTerkini - Menyambut HUT RI ke-76, Hebitren mengadakan acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia, KH. Ma'ruf Amin.
Acara yang bertajuk 'Refleksi Kemerdekaan RI ke-76: Munajat untuk Indonesia Sehat dan Ekonomi Maju' diselenggarakan oleh Hebitren (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren) menghadirkan Gus Baha sebagai salah satu pengisi acara.
Gus Baha miliki nama lengkap KH. Bahaudin Nursalim adalah seorang tokoh agama pengurus Pondok Pesantren Al Qur'an Narukan, Rembang menyampaikan hal ringan yang bisa menjadi solusi bangsa.
Menurut Gus Baha, Indonesia memiliki catatan sejarah yang sukses dalam menghadapi penjajah dalam kesederhanaannya.
Baca Juga: Apakah Vaksinasi Bagian dari Jihad? Buya Yahya Menjelaskan Secara Lengkap Menurut Syariat Islam
Lebih lanjut Gus Baha menekankan bahwa Indonesia menjadi kuat karena bermental menjaga, memberi dan bertanggung jawab baik kepada proses sosial, proses kemerdekaan dan proses berbangsa bernegara. Dan perbuatan baik dan halal itu harus bersifat dominan dan asyik.
Gus Baha meceritakan kisah Nabi Muhammad SAW yang ditanya sahabat mengenai Islam yang terbaik. Rosulullah menjawab jika berjumpa teman, makan-makan. Disana ada nilai kesedehanaan dan keringanan. Bahwa sesuatu yang asyik dan santai mudah diterima.
Gus Baha juga menyinggung masalah pandemi COVID-19 yang notabene bukan masalah individu pejabat atau perorangan tetapi masalah bersama. Karena Islam mengajarkan siapa yang mampu harus melakukan.
Syukur menurut Gus Baha sangat diperlukan dalam menghadapi pandemi COVID-19, termasuk bersyukur terbebas dari ketakutan, ancaman dan kepunahan, menilik Syiria dan Irak.
