SalatigaTerkini - Beberapa hari ini, rakyat dikejutkan dengan keberadaan baliho para tokoh politik di sejumlah wilayah yang tengah mengalami pandemi COVID-19.
Padahal Pemilu 2024 masih jauh di mata. Jalan-jalan raya, di daerah Jakarta maupun Jawa Timur mulai ramai pasang baliho.
Bukan baliho untuk sambut HUT RI 76, tapi malah baliho para etnik politisi.
Sederet tokoh seperti Puan Maharani (Ketua DPP PDIP rangkap Ketua DPR RI), Airlangga Hartanto (Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian), Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB yang merangkap jadi Wakil Ketua DPR), hingga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, terkesan mulai curi start basang baliho.
Dilihat dari sisi manapun, pemasangan baliho tidak sesuai dengan keadaan Indonesia yang kini tengah berjuang melawan COVID-19.
Walaupun, para etnik politisi diatas, bertujuan membangun citra positif di tengah rakyat.
"Kita tahu ketum-ketum partai tersebut berkeinginan untuk maju sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024 nanti," ujar Wasisto Raharjo Jati, Pakar Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kepada media.
Namun, menilik kondisi rakyat, keputusan menghamburkan uang dengan memasang baliho cukup disayangkan.