Ganjar juga memberi masukan kepada pemerintah pusat untuk melakukan penyesuaian HET obat.
Hal ini didasari dari banyaknya kasus penentuan HET yang dikeluarkan pabrikan lebih tinggi dibanding HET yang ditetapkan pemerintah.
"Ketika pemerintah menentukan HET, saya sarankan disesuaikan dengan HET dari pabrikan. Kalau pabrikan sudah terlanjur mengeluarkan dan itu lebih tinggi, maka harus disesuaikan," jelas Ganjar.
Karena jika HET pemerintah jauh lebih rendah dari HET yang ditetapkan pabrikan menyebabkan apotek tidak berani untuk menjualnya.
"Maka yang terjadi kemudian terjadi kelangkaan. Sudah banyak yang menyampaikan ke saya, aturan HET harus dikomunikasikan lagi. Kalau tidak, orang menjual dengan harga lebih tinggi sesuai HET pabrikan akan jadi kriminal," ucap Ganjar.
Ganjar menambahkan, dalam prakteknya seringkali penetapan HET yang dikeluarkan pabrikan lebih dulu dari ketetapan pemerintah sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Jadi harus disesuaikan. Tapi intinya tidak boleh ada yang main-main soal ini," pungkas Ganjar.
Seperti berita yang beredar, Polres Grobogan berhasil mengungkap penjualan obat di atas HET yang telah ditentukan oleh Menkes di masa pandemi Covid-19.