SalatigaTerkini - Saat ini seharusnya sudah memasuki musim kemarau, namun dalam beberapa pekan terakhir intensitas hujan di sebagian wilayah di Jawa Tengah masih tergolong tinggi.
Dari hal tersebut menimbulkan banyak tanda tanya di sebagian besar masyarakat karena pada saat ini seharusnya intensitas curah hujan berkurang.
Akan tetapi yang dirasakan masyarakat saat ini justru sebaliknya.
Dikatakan oleh Rendi Krisnawan selaku Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap bahwa berdasarkan monitoring musim kemarau 2021, sejak dasarian ke-3 bulan April 2021, wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb) umumnya memang seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Membuat Maria Ozawa Jatuh Cinta Dengan Indonesia
Dijelaskan oleh Rendi bahwa terjadinya fenomena musim kemarau, namun dalam beberapa pekan terakhir intensitas hujan di sebagian wilayah di Jawa Tengah masih tergolong tinggi karena adanya fenomena dinamika atmosfer - laut yang cukup signifikan.
"Sehingga memicu peningkatan curah hujan di wilayah tersebut, " katanya kepada pihak media pada hari Selasa, 29 Juni 2021.
Diungkapkan juga oleh Rendi beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya fenomena tersebut karena menghangatnya suhu permukaan laut jawa dan memicu munculnya pusat tekanan rendah di perairan dekat Sumatra - Jawa sehingga berakibat terjadi pemusatan aktivitas awan konvektif.
Peningkatan curah hujan ini diprediksi tidak akan berlangsung lama.