Sudah Setubuhi 6 kali, Perawat di Jombang Malah Gugurkan Kandungan Korbanya yang Hamil 2 Bulan

- 6 Juni 2021, 01:05 WIB
Ilustrasi. Keluarga korban pemerkosaan anak oleh anggota DPRD Bekasi dapat intimidasi seiring menolak anaknya dinikahi oleh pelaku.
Ilustrasi. Keluarga korban pemerkosaan anak oleh anggota DPRD Bekasi dapat intimidasi seiring menolak anaknya dinikahi oleh pelaku. /Pixabay/Alexas_Fotos

SalatigaTerkini - Seperti diberitakan sebelumnya, seoarang perawat RSUD Jombang melakukan persetubuhan dengan siswi SMA hingga korban hamil dua bulan.

Namun bukannya bertanggung jawab, perawat itu justru menggugurkan kandungan kekasihnya tersebut.

Perlakuan tak terpuji ini dilakukan DDS (31) sudah satu tahun menjalin hubungan terlarang dengan seorang gadis asal Kecamatan Peterongan, Jombang.

Perawat di bagian ICU Central RSUD Jombang ini berjanji akan menikahi gadis 17 tahun itu asal korban bersedia diajak berhubungan layaknya suami istri.

"Selama pacaran, korban beberapa kali diajak berhubungan suami istri. Melakukannya di rumah korban saat orang tuanya tak ada, kadang di tempat kos tersangka. Tersangka mengaku hanya enam kali," kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan saat dikonfirmasi awak media, Sabtu, 5 Juli 2021.

Akibatnya, siswi kelas 12 SMA itu hamil. Bukannya bertanggung jawab, DDS justru menggugurkan kandungan kekasihnya yang saat itu berusia sekitar 8 minggu.

Akhir 2020 lalu, gadis yang masih lugu itu dia suruh meminum obat penggugur kandungan. DDS berdalih obat yang dia beli secara online itu untuk melancarkan haid.

"Mungkin awalnya korban mengeluh telat datang bulan, dia takut. Sama pelaku diberi obat dengan alasan untuk melancarkan haid, akhirnya sampai keguguran. Korban tidak tahu kalau yang dia minum obat penggugur kandungan," terang Teguh.

Karena tidak ada kejelasan akhirnya Korban pun mengadu ke orang tuanya setelah hamil dan keguguran.

Akhir 2020 itu pula orang tua korban memaksa DDS untuk segera menikahi putrinya. Perawat asal Kecamatan Kabuh, Jombang itu melamar korban awal 2021 lalu.

"Mereka sudah lamaran, pelaku janji menikahi korban paling lambat setelah Lebaran Idul Fitri," jelas Teguh.

Namun janjinya tidak ditepati karena hingga Lebaran berlalu, DDS tak kunjung menikahi korban.

Ulahnya membuat orang tua korban geram. Ayah korban akhirnya melaporkannya ke Polres Jombang.

Setelah mengantongi keterangan sejumlah saksi dan hasil visum korban, polisi meringkus DDS pada 31 Mei lalu. Dia langsung ditahan di Rutan Polres Jombang untuk mempertanggungjawabkan persetubuhanitu.

DDS dijerat dengan Pasal 81 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Hukuman maksimal 15 tahun penjara sudah menantinya.***

Editor: Ari Pianto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah