Network
SalatigaTerkini - Tak terasa telah setahun wabah COVID-19 melanda Indonesia sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada bulan Maret tahun lalu.
Tiongkok merupakan negara pertama kasus COVID-19 di dunia pada bulan Desember 2019 silam, hingga saat ini penambahan jumlah kasus COVID-19 di Dunia terus mengalami peningkatan.
Namun saat ini telah ditemukannya vaksin COVID-19 diharapkan dengan adanya vaksin tersebut dapat menanggulangi wabah yang berdampak sangat buruk bagi penduduk di bumi.
Dampak negatif yang disebabkan oleh virus COVID-19 ini, mencakup dari berbagai sektor mulai dari Kesehatan, Pendidikan, serta ekonomi.
Berdasarkan data yang dikutip dari laman resmi covid19.go.idbahwa jumlah kasus COVID-19 di Indonesia pada Minggu, 25 April 2021 pukul 10.00 WIB mencapai 1.636.792 kasus dengan penambahan kasus dalam 24 jam terakhir sebanyak 4.544 kasus.
Untuk jumlah pasien sembuh di Indonesia sebanyak 1.492.322 pasien dari jumlah tersebut menunjukan bahwa untuk pasien sembuh di Indonesia terus mengalami peningkatan yang mencapai 91,2 persen dan untuk total pasien meninggal 44.500 jiwa.
Dalam data tersebut, kasus tertinggi COVID-19 di Indonesia masih berada di provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 404.167 kasus dengan penambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir sebanyak 907 jiwa.
Disusul peringkat kedua diikuti Provinsi Jawa Barat dengan jumlah kasus mencapai 273.765 kasus serta penambahan dalam 24 jam terakhir mencapai 630 kasus dan untuk peringkat ketiga Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah kasus 181.780 yang angka penambahannya pada 24 jam terakhir 317 kasus.
Sementara itu kasus penambahan kasus COVID-19 yang ada di Indonesia menyebabkan Indonesia masih menempati peringkat tertinggi di Asia Tenggara dan berada dalam peringkat 18 kasus COVID-19 terbanyak di Dunia.
