Mafia Berkeley, Asal Mula Isu Soeharto Boneka Amerika

- 27 Maret 2021, 11:35 WIB
PRESIDEN Soeharto sedang memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin bersama para menteri Kabinet Pembangunan IV di Bina Graha, Jakarta, 6 Februari 1985.
PRESIDEN Soeharto sedang memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin bersama para menteri Kabinet Pembangunan IV di Bina Graha, Jakarta, 6 Februari 1985. /Arsip Nasional RI/

 
SalatigaTerkini – Presiden Indonesia kedua, Soeharto memiliki banyak isu selama masa kepemimpinannya.

Bahkan isu-isu tersebut ada yang bertahan sampai sekarang.

Salah satu isu tersebut berkata bahwa Soeharto adalah boneka dari Amerika Serikat.

Bagaimanakah isu itu bermula? Apa yang sebenarnya terjadi?

Dikutip SalatigaTerkini dari Wikipedia, berikut adalah penjelasannya.

 
 
Bermula dari Soeharto yang baru saja dilantik menjadi Presiden kedua Indonesia, kondisi perekonomian Indonesia saat itu bisa dikatakan sedang buruk.

Kemudian, Soeharto meminta nasihat dari tim ekonom hasil didikan barat yang banyak dikenal sebagai "mafia Berkeley".

Lebih lengkapnya, Mafia Berkeley adalah julukan yang diberikan kepada sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Soeharto.

Mereka disebut mafia karena pemikiranya dianggap sebagai bagian dari rencana CIA untuk membuat Indonesia sebagai boneka Amerika oleh seorang penulis dari Amerika Serikat.

Istilah Mafia Berkeley pertama kali dicetuskan oleh seorang aktivis-penulis 'kiri' dari Amerika Serikat, David Ransom, dalam sebuah majalah bernama Ramparts, edisi 4 tahun 1970. Istilah ini merujuk pada ekonom-ekonom Indonesia lulusan University of California, Berkeley yang menjadi arsitek utama perekonomian Indonesia pada tahun 1960-an.

 
 
Dalam artikel tersebut Ransom menghubungkan Mafia Berkeley dengan proyek Amerika Serikat (terutama CIA) untuk menggulingkan Soekarno, melenyapkan pengaruh komunis di Indonesia, mendudukan Soeharto di kekuasaan untuk menjalankan kebijakan politik dan ekonomi yang berorientasi pada Barat, hingga mengaitkan Widjojo dkk.

Anggota yang dituduh sebagai Mafia Berkeley antara lain, Pemimpin tidak resmi mereka Widjojo Nitisastro. Para anggotanya antara lain Emil Salim, Ali Wardhana, dan J.B. Soemarlin. Juga ada Dorodjatun Koentjoro-Jakti yang dimasukkan sebagai anggota kelompok ini.

Salah satu program paling berhasil dari Mafia Berkeley adalah memperbaiki Inflasi negara dengan melakukan deregulasi dan berusaha menyeimbangkan anggaran.

Efek dari program tersebut berlangsung cepat dengan turunnya tingkat inflasi dari 650 persen pada tahun 1966 menjadi hanya 13 persen pada tahun 1969. Rencana itu juga menekankan rehabilitasi infrastruktur dan juga pengembangan di bidang pertanian.

Ketika Soeharto akhirnya menjadi presiden pada tahun 1968, Mafia Berkeley segera diberi berbagai jabatan menteri di kabinet Soeharto. Dengan posisi ini, Mafia Berkeley memiliki pengaruh kuat dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Di tangan mereka, pertumbuhan ekonomi terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 6,5 persen per tahun antara tahun 1965 hingga 1997.

Namun, tidak semua orang menyukai pendekatan liberal yang dijalankan Mafia Berkeley. Dari dalam Order Baru sendiri, mereka menghadapi perlawanan dari para Jenderal seperti Ali Murtopo, Ibnu Sutowo, dan Ali Sadikin yang mengharapkan pendekatan ekonomi yang lebih nasionalistik.

Beberapa pihak, seperti Hizbut-Tahrir Indonesia, menganggap Mafia Berkeley sebagai pengkhianat karena langkah privatisasi yang mereka lakukan dinilai sebagai bentuk penjualan aset-aset bangsa.

Sementara Soeharto sendiri lebih bersikap muka dua. Contohnya saja saat pada masa kenaikan harga minyak pada tahun 1970-an, Indonesia yang kaya akan cadangan minyak meraup banyak keuntungan. Soeharto mulai berpaling ke kelompok ekonomi nasionalis dan kekuatan Mafia Berkeley pun dikurangi.

Soeharto kembali ke Mafia Berkeley saat pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai terhambat karena turunnya harga minyak di pertengahan tahun 1980-an. 
Mafia Berkeley sekali lagi melakukan liberalisasi dan deregulasi, sebagai hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali meningkat.

Pada masa kehancuran perekonomian Indonesia akibat krisis finansial Asia Tenggara pada tahun 1997, Mafia Berkeley turut dipersalahkan dan dianggap sebagai bagian dari rezim Orde Baru.

Demikianlah informasi tentang Mafia Berkeley.***


 
 
 
 

Editor: Ari Pianto

Sumber: Wikipedia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah