SalatigaTerkini - COVID-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia.
COVID-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular melalui droplet yang menempel pada suatu permukaan benda, virus corona dapat bertahan di suatu benda selama berjam-jam bahkan hingga berhari-hari.
Sejak pertama kali ditemukan di China pada Desember 2019 silam, jumlah kasus positif COVID-19 saat ini telah mengalami penurunan penambahan kasus yang cukup baik.
Yang saat ini kabar baiknya bahwa vaksin COVID-19 sudah didistribusikan ke berbagai penjuru dunia yang salah satunya adalah Indonesia.
COVID-19 telah memberikan banyak dampak negatif terhadap sejumlah sektor kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Update terbaru pandemi COVID-19 di Dunia kembali di unggah, didapat dari worldometers.info perhari ini Minggu, 7 Maret 2021 pukul 12.00 WIB, Jumlah kasus COVID-19 di Dunia mencapai 117.081.668 kasus dan penambahan kasus baru sejumlah +405.509 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu untuk kasus kematian pasien dalam 24 jam terakhir COVID-19 di Dunia bertambah sebanyak +7.685 jiwa, sehingga akumulasi kasus pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 2.599.185 jiwa.
Angka Pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 92.645.247 jiwa dan sekitar 21.823.821 kasus aktif yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Berikut ini 5 negara yang menduduki kasus tertinggi di Dunia. Peringkat pertama diduduki oleh Negeri Paman Sam yang mencapai (29.653.891) diikuti India (11.210.580), Brazil (10.939.320), Russia (4.312.343), dan Inggris (4.213.343).
Baca Juga: Update COVID-19 Indonesia 6 Maret 2021 : Pasien Sembuh Di Indonesia Tembus di Angka 1.182.687 Pasien
jika dilihat India menempati urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi Asia (11.210.580) kasus . Sedangkan Indonesia menempati urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah 1.373.836 kasus.
Secara keseluruhan kini ada 13 Negara dengan jumlah pasien COVID-19 yang mencapai lebih dari 2 juta kasus.***