Pemprov DKI Perpanjang PSBB Hingga 8 Maret 2021, Disesuaikan Dengan Jadwal PPKM Jawa-Bali

- 23 Februari 2021, 22:01 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. /Antara

SalatigaTerkini - Perkembangan kasus terinfeksinya Covid-19 di DKI Jakarta dan Indonesia terus ditekan lajunya agar tidak melonjak naik.

Itu sebabnya melalui Keputusan Gubernur Nomor 172 Tahun 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besa (PSBB) hingga tanggal 8 Maret 2021 mendatang.

Keputusan ini merujuk pada data Dinas Kesehatan DKI Jakarta saat penerapan PSBB per tanggal 7-22 Februari 2021 berhasil ditekan.

Baca Juga: Dituding Pelakor, Ini 6 Pose Manis Nissa Sabyan 'Penakluk Hati'

Atas dasar data tersebut, maka PSBB DKI Jakarta pun kembali diperpanjang, selain merujuk pada arahan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang dilakukan hingga 8 Maret 2021.

Widyastuti, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sempat mengumumkan adanya penurunan kasus aktif per tanggal 7 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Jadi Lawan Main Rizky Billar, Devina Kirana Dituding Pelakor. Lesti Sempat Menelponnya

Menurut lansiran Pikiran-rakyat.com dalam artikel Lanjutkan PSBB Hingga 8 Maret 2021, Pemprov Jakarta Ikuti Arahan PPKM Mikro,, laju kasus aktif di DKI Jakarta sebesar 23.869 kasus dan turun secara signifikan per tanggal 21 Februari 2021 sebesar 13.309 kasus.

“Laju kasus aktif yang tampak menurun ini juga disumbang oleh peningkatan kesembuhan pasien positif Covid-19 per 7 Februari 2021 sebesar 265.359 dengan persentase kesembuhan 90,3 persen, meningkat per 21 Februari 2021 sebesar 310.412 dengan persentase 94,5 persen dari persentase kesembuhan nasional yang berada pada 85 persen,” ujar Widyastuti yaang dikutip dari Antara pada Selasa, 23 Februari 2021.

Baca Juga: Update Data Vaksinasi COVID-19 Di Indonesia 23 Februari 2021

Widyastuti menyebutkan per tanggal 5 Februari 2021. Terdapat 8.259 tempat tidur dan terisi sebanyak 5.921 tempat tidur atau 72 persen yang menurun per tanggal 21 Februari 2021 bersamaan dengan penambahan kapasitas tempat tidur. Total menjadi 8.321 unit dan terisi sebanyak 5.461 tempat tidur atau 66 persen dari kapasitas yang ada.

“Sementara itu, kapasitas ICU mengalami penurunan, yaitu per 5 Februari 2021 kapasitas ICU kita sebesar 1.133 dan terisi 842 atau 74 persen, dan pada tanggal 21 Februari 2021 kapasitas ICU sebesar 1156, terisi 817 atau 71 persen,” ucapnya.

Baca Juga: Update COVID-19 SALATIGA 23 Februari : Cukup Signifikan Ada 10 Pasien Sembuh

Meskipun terjadi penurunan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa masyarakat tidak boleh lengah dan harus tetap disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak).

Tantangan untuk mempertahankan laju penurunan kasus aktif tersebut bertambah ketika hujan ekstrem yang melanda Jabodetabek dalam beberapa hari belakangan. Kondisi tersebut menyebabkan genangan dan menuntut sebagian warga Jakarta untuk berada di tempat pengungsian.

“Kami di Pemprov DKI menyiapkan berbagai posko pengungsian dengan protokol kesehatan yang ketat, fasilitas untuk testing bagi pengungsi yang bergejala bahkan tenda isolasi terkendali bagi yang ditemukan positif,” kata Anies Baswedan.

Anies Baswedan menegaskan bahwa pihaknya tetap akan meningkatkan kemampuan pengujian, penelusuran, dan perawatan walaupun tren menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

Baca Juga: Sambil Merem, Anya Geraldine Dipangku Mesra Pria. Siapa Dia Ya?

Hal itu dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah testing, menggalang kordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan tracing, serta meningkatkan kapasitas ketersediaan ICU dan tempat isolasi terkendali di sejumlah hotel maupun wisma atlet.

Anies Baswedan menilai bahwa keberadaan tempat isolasi terkendali sangat membantu dalam menekan penyebaran virus, terutama pada klaster keluarga yang masih mendominasi jumlah klaster di Jakarta.

“Keberadaan tempat isolasi terkendali ini sangat membantu untuk menekan penyebaran virus, apalagi klaster keluarga masih mendominasi jumlah klaster yang di Jakarta. Sehingga saat ada yang terpapar lalu diisolasi maka akan menurunkan resiko menularkan virus ke anggota keluarga lainnya,” kata Anies Baswedan.***(Mutia Yuantisya/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x