Network
SalatigaTerkini - Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang signifikan pada industri event. Karena virus Covid-19 ini sangat mudah tertular, event yang tentunya memunculkan kerumunan sempat dilarang untuk diadakan sampai kondisi membaik.
Berita baik hadir dari Kemenparekraf (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) yang akhirnya membuat buku panduan bagi pelaku event sebagai panduan pelaksanaan. Kemenparekraf bersama Kemensos (Kementrian Sosial), Safety Planet Indonesia, Ivendo, Forum Backstagers Indonesia, APMI (Asosiasi Promotor Musik Indonesia) dan para pelaku event lainnya bersama-sama merumuskan buku ini agar pekerja event bisa beradaptasi.
Seperti unggahan Instagram milik @letsgovickong, panduan yang diluncurkan ini dihadirkan dalam bentu video agar lebih mudah dimengerti. Pelaksanaan event offline diharapkan bisa segera dipelajari dan dilaksanakan.
Baca Juga: Mau Bangun Rumah? Gampang, Diprint Aja
Berikut rangkuman panduan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) dari Kemenparekraf untuk penyelenggara event seperti dirangkum dalam video Instagram unggahan @letsgovickong.
- Semua kru wajib tes kesehatan dan ikut pelatihan protokol.
- Koordinasi ke pihak terkait yaitu kepolisian, pemerintah daerah, dan Satgas Covid-19.
- Melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh area event.
- Pengunjung harus dibatasi agar aturan jarak aman event terpenuhi.
- Flow mangement harus diatur seperti memisahkan antara pintu masuk dan pintu keluar
- Semua tiket harus dijual online, booth tiket offline diganti dengan pos kesehatan dan ambulan
- Menyediakan tempat cuci tangan di berbagai sudut
- Mengingatkan selalu pengunjung tentang protokol kesehatan di semua platform
- Melakukan kembali penyemprotan disinfektan ke seluruh area event setelah event selesai.
View this post on Instagram
Dengan adanya buku panduan ini diharapkan pemulihan ekonomi lewat industri event dapat dilaksanakan
***
