SalatigaTerkini – Rumput laut Batam kini sudah bersaing di pasar ekspor. Komoditas yang akhir-akhir ini menjadi salah satu primadona sedang disoroti Balai Karantina ikan Batam.
Batam memiliki letak geografis yang strategis sebagai eksportir rumput laut, mulai dari perairan yang sangat cocok untuk budidaya rumput laut hingga letaknya yang dekat dengan jalur perekonomian dunia.
Dari letak geografis ini Batam memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian lewat komoditas rumput laut.
Baca Juga: Kabar Baik! BLT PIP Bisa Dicairkan, Berikut Cara Cek Bagi Kamu Yang Sudah Terdaftar
Dengan menggunakan angkutan laut Batam dapat dengan mudah mengakses pasar ekspor ke luar negeri (Jepang dan Cina).
"Rumput laut kini menjadi komoditas yang menghasilkan di Batam sebagai daerah pulau," kata Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Anak Agung Gde Eka Susila dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Februari 2021 seperti dikutip dari info publik.id.
Dalam paparan yang di sampaikan Agung, data lalu lintas ekspor 2020, 920,9 ton rumput laut jenis dried sargassum seawed telah diekspor ke Tiongkok.
Baca Juga: BREAKING NEWS, Update COVID-19 Dunia 17 Februari 2021: Indonesia Tambah 10 Ribu Lebih Kasus
Nilai ekspor komoditas tersebut mencapai USD 179,827. 75 yang terbagi dalam 17 kali pengiriman.
Dalam kurun waktu setahun juga, Agung memastikan tidak ada penolakan dari pengiriman rumput laut ke negara tujuan ekspor.