Network
SalatigaTerkini - Sektor ekonomi adalah salah satu sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi Covid-19 ini.
Betapa tidak, banyak pekerja kehilangan mata pencaharian akibat tidak lagi diperpanjang masa kontraknya, pemotongan jam kerja dari yang seharusnya, atau bahkan yang paling parah perusahaan tempat mereka bekerja gulung tikar.
Pada kondisi tersebut Program Kartu Prakerja menjadi angin segar yang bisa sejenak memberikan kesempatan bagi angkatan kerja yang diputus untuk bernafas karena Program Prakerja juga dibuka untuk pencari kerja, pekerja yang terkena PHK atau dirumahkan.
Oleh karena itu Program Kartu Prakerja gelombang 12 sedianya akan diadakan di tahun 2021 ini memberikan secercah harapan dan sangat dinantikan banyak orang.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020, program Kartu Prakerja sudah terlaksana hingga gelombang 11.
Program ini sudah menyasar sebanyak 5,6 juta penerima sejak dibuka pada 11 April 2020.
Bukan tanpa alasan, pelaksanaan program Kartu Prakerja ini diperkirakan akan kembali bergulir setelah Sri Mulyani menyampaikan rincian alokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dalam Rapim TNI-Polri Tahun 2021 di Jakarta, pada Senin, 15 Februari 2021.
Pada salah satu bidang yang menjadi fokus program PEN 2021 yakni pada Bidang perlindungan sosial, program Kartu Prakerja tercatat ada pada rincian tersebut.
Dilansir dari antaranews.com, Bidang perlindungan sosial memiliki alokasi anggaran sebesar Rp150,21 triliun.
