Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Minggu 9 Juni 2024, Pernikahan Adalah Inisiatif Allah Bagi Manusia

8 Juni 2024, 07:43 WIB
Ilustrasi pernikahan /

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Sabtu 8 Juni 2024, Didiklah Anakmu

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Pernikahan Adalah Inisiatif Allah Bagi Manusia" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Petrus pasal 2 ayat 9.

Pernikahan Adalah Inisiatif Allah Bagi Manusia

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatuan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
( Matius 19:6 )

Ketika sepasang muda-mudi sedang jatuh cinta dan menjalin kasih maka hampir tepat jika berlaku kalimat: "Melihat tali sepatu bagaikan melihat mie", karena pada saat  itu semua kesalahan dan kekurangan pasangan tak pernah terlihat.

Yang terlihat hanya semua yang indah-indah dari pasangannya. Namun ketika pasangan ini menikah dan hidup bersama, maka akan terbukalah mata untuk melihat semua kesalahan dan kekurangan pasangan, yang tertutup sebelumnya.

Jika pasangan tersebut segera menjadi sadar dan kemudian saling menerima satu dengan yang lainnya maka pernikahan dapat bertahan tetapi kenyataannya, makin banyak pasangan yang bercerai karena tidak sanggup lagi menanggung persoalan dalam keluarga yang kebanyakan intinya adalah: "Merasa sudah tidak cocok lagi."

Pernikahan sesungguhnya adalah inisiatif Tuhan Allah untuk manusia agar hidup berpasangan. Hal tersebut dimulai dalam Perjanjian Lama, pada awal penciptaan ketika Tuhan Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.

Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18). Kemudian dilanjutkan dalam Perjanjian Baru, Yesus menjawab orang-orang farisi yang berusaha mencobai-Nya dengan pertanyaan: "Apakah diperbolehkan orang bercerai dengan alasan apa saja?" Ia menjawab: "Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6).

Jika kita menyadari bahwa pernikahan adalah inisiatif  Tuhan Allah maka apapun alasan kita untuk membenarkan diri ketika ingin berpisah dan menghancurkan keluarga kita karena merasa bahwa pasangan kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, adalah salah. Bukan hak kita untuk menghancurkan apa yang telah Tuhan Allah bangun bagi keluarga kita.

Sesulit apapun, marilah berjuang mempertahankan keluarga kita karena Tuhan Allah yang memulai membentuk keluarga kita maka Ia yang akan memberi kekuatan dan menyertai kita sampai kesudahannya.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Minggu, 9 Juni 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler