Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Jumat 19 April 2024, Pujilah Tuhan Selama-lamanya!

18 April 2024, 00:00 WIB
Lirik lagu lingkupiku untuk Saat Teduh. (Foto hanya ilustrasi) /Pezi Bear/Pixabay/

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Baca Juga: Resep Es Cappucino Cincau, Ide Jualan Minuman Kesukaan Anak Anak

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Pujilah Tuhan Selama-lamanya!" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Mazmur pasal 103 ayat 2.

Pujilah Tuhan Selama-lamanya!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
( Mazmur 103:2 )

Seseorang berhak menerima pujian karena orang tersebut pernah berjasa atau melakukan sesuatu yang berharga.

Namun janganlah dilupakan bahwa jika yang dipuji adalah manusia dan yang memuji adalah manusia juga, maka tidak tertutup kemungkinan pujian tersebut adalah pujian yang terbatas yang suatu saat bisa berubah menjadi sebaliknya, karena manusia tetaplah makhluk yang terbatas dan selalu berubah.

Orang yang dipuji sekarang, bisa jadi dibenci di kemudian hari dan orang yang sekarang memuji, bisa jadi membenci di kemudian hari.

Mengapa? Karena yang memuji adalah manusia dan yang dipuji juga adalah manusia.

Sama-sama adalah makhluk yang terbatas dan bisa saja keliru dan melakukan berbagai kesalahan lalu saling berubah.

Namun, seruan dalam Mazmur 103:2 adalah seruan untuk memuji Tuhan dan tidak melupakan segala kebaikan-Nya.

Kebaikan siapakah yang dapat menandingi kebaikan Tuhan? Tidak ada, sebab Ia adalah pribadi yang luar biasa baik dan luar biasa baik juga dalam segala perbuatan-Nya, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memuji-Nya.

Tuhan tak pernah menyakiti dan mengecewakan kita, sehingga jika kita memuji Dia pada saat ini, maka pujian itu akan terus kita berikan kepada-Nya sampai akhir hidup kita dan jika mengingat semua perbuatan-Nya kepada kita, maka hanya perbuatan baik dari-Nya lah yang selalu kita terima, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memuji Tuhan.

Apalagi jika kita berbicara tentang kebaikan Tuhan dalam memberkati kita. Terlalu banyak berkat Tuhan yang sudah kita nikmati, bahkan untuk menghitung berkat-Nya saja, kita tidak akan mampu.

Kita juga tak dapat membalas setiap kebaikan-Nya selain memuji Dia selama-lamanya di dalam hidup kita.

Ibrani 13:8 berkata Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Jadi marilah kita selalu memuji Tuhan dan janganlah melupakan segala kebaikan-Nya sebab Ia sungguh baik bagi kita dan segala kebaikan-Nya nyata, terjadi di hidup kita. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Jumat, 19 April 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler