Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Kamis 18 April 2024, Hadirat Dan Kuasanya

17 April 2024, 00:00 WIB
Ilustrasi - RHK Renungan harian keluarga katolik dan kristen tentang Kasih yang menyelamatkan. /PIXABAY/PEXELS

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Resep dan Ide Menu Rumahan Simpel Telur Puyuh Kuah

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Hadirat Dan Kuasanya" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Yohanes pasal 14 ayat 6.

Hadirat Dan Kuasanya

Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
( Yohanes 14:6 )

Dalam Perjanjian Baru, pujian dan penyembahan tetap menjadi bagian penting dari ibadah kepada Tuhan, namun fokusnya bergeser ke relasi yang lebih pribadi antara manusia dan Allah melalui Yesus Kristus.

Prinsip-prinsip dalam pujian dan penyembahan menurut Perjanjian Baru adalah memuji melalui Yesus Kristus, yang diakui sebagai perantara antara manusia dan Allah.

Seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 14:6, "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Oleh karena itu, pujian dan penyembahan kita kepada Allah dilakukan melalui Yesus Kristus.

Pujian dalam Roh, sebagaimana yang diajarkan dalam Yohanes 4:23-24, menekankan bahwa penyembah yang benar akan menyembah Allah dalam roh dan dalam kebenaran.

Hal ini menegaskan pentingnya pengalaman spiritual yang dalam dalam pujian dan penyembahan.

Pengakuan akan kebenaran Firman Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya merupakan bagian penting dari penyembahan yang benar, seperti yang diajarkan dalam Roma 12:1, di mana kita diajarkan untuk mempersembahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah.

Rasul Paulus sering menekankan pentingnya persekutuan dan kesatuan dalam pujian dan penyembahan. Contohnya, dalam Efesus 5:19-20, dia menyerukan agar kita "bernyanyi dan bermazmur di dalam hati kita bagi Tuhan," serta "senantiasa mengucap syukur atas segala sesuatu kepada Allah Bapa dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus."

Dengan demikian, pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Baru tetap melibatkan unsur-unsur seperti syukur, pengakuan, dan penghormatan kepada Allah, namun dengan fokus pada perantaraan Yesus Kristus dan pengalaman rohani yang mendalam. Amin.


Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Kamis, 18 April 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler