Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Kamis 29 Februari 2024, Menang Bersama Komunitas

28 Februari 2024, 00:00 WIB
Ilustrasi-komunitas remaja /Karawangpost/Foto/Pixabay-ninosouza

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Resep Jajanan Khas Nusantara : Martabak Terang Bulan Tanpa Telur

Baca Juga: Gunung Merapi Teramati 16 Kali Guguran Lava Ke Kali Bebeng Hari Ini 14 Februari 2024

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Menang Bersama Komunitas" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Ibrani pasal 10 ayat 25.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
( Ibrani 10:25 )

Dalam dunia binatang, ada satu kebiasaan khas hewan predator/pemangsa ketika hendak memangsa buruannya.

Mereka mengejar mangsanya dengan tujuan memisahkannya dari kelompok besar sehingga ada dalam kondisi sendirian dan dengan cara demikian sangat mudah dimangsa bersama kelompok berburunya.

Kita pasti bukan binatang, tetapi iblis dalam rangka menjatuhkan orang percaya menggunakan strategi yang sama, yaitu menjauhkan orang percaya dari komunitasnya dan kemudian menghancurkan secara perlahan tapi pasti.

Orang percaya dijauhkan dari komunitasnya melalui sakit hati dan kepahitan, rasa bosan berkomunitas, kesibukan pekerjaan dan lain sebagainya.

Hanya orang percaya yang cerdas rohaninya dapat memahami strategi si jahat dan mematahkannya dengan cara tinggal setia bersama komunitasnya.

Suatu kali kami melihat pencobaan datang menimpa salah satu keluarga anggota komsel.

Tanpa terduga pasangan anggota komsel ini berselingkuh dengan sangat parah, bahkan sampai meninggalkan pasangan dan anak-anaknya.

Sungguh kejadian ini melukai tidak hanya anggota komsel itu dan keluarganya, tetapi juga semua anggota komsel menjadi terguncang.

Dalam keadaan yang tidak mudah tersebut, semua anggota komsel bersatu dalam doa mendukung anggota komsel tersebut dan juga belajar mendampinginya dalam situasi yang tidak mudah.

Pemimpin kelompok sel dan anggotanya secara bergantian memberi waktu sharing dan pendampingan sederhana melalui doa, telepon dan hal-hal lain.

Perlahan tapi pasti, anggota komsel tersebut mengalami kekuatan baru, menata kehidupannya kembali dan melanjutkan kehidupan bersama anak-anaknya dalam pertolongan Tuhan.

Hal ini mengajarkan kepada kami, kehidupan tidak mudah, kadang ada serangan iblis yang hendak menjatuhkan dengan parah, namun selama kita tinggal dalam komunitas sel, kita punya sistem penopang kekuatan kehidupan melalui perhatian, doa, pendampingan dll.

Jadi terus tinggal dan bangun komunitas kita menjadi keluarga illahi yang saling menguatkan. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Kamis, 29 Februari 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler