Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Jumat 1 September 2023, Tuhan Satu-satunya Pengharapan

31 Agustus 2023, 06:12 WIB
Ilustrasi Yesus memeluk hambanya /Felix Tendeken/

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Jadwal IESF WEC 2023 MLBB Hari Ini 31 Agustus 2023: Indonesia vs Brasil, Filipina vs UAE, Lengkap Cara Nonton

Baca Juga: Cek Fakta: Dibongkar Tukang Rias, Amanda Manopo Minta Ditemani Arya Saloka di Banyuwangi

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Tuhan Satu-satunya Pengharapan" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Mazmur pasal 71 ayat 5.

“Sebab engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah.”
Mazmur 71:5

Daud memiliki pengalaman luar biasa bersama Tuhan. Kita pun patut mengalaminya dan bisa belajar dari kehidupan Daud ini.

Dalam berbagai persoalan yang dialami, Daud selalu menjadikan Tuhan sebagai benteng dan batu perlindungan.

Ketika bahaya mengancam, daud berdoa, “Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.” (ayat 3).

Bagi Daud tak seorang pun di dunia ini yang dapat menjadi jaminan keselamatan bagi jiwanya.

Itulah sebabnya ia berkata, “...Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah.

KepadaMulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji puji.” (ayat 5-6).

Daud sadar, apabila manusia menjadi tua dan renta akan menjadi beban keluarganya.

Banyak orang tua di masa tuanya disia-siakan, terbuang atau tersisih dari anak cucunya. Dalam pengharapannya Daud memohon kepada Tuhan, “Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.” (ayat 9).

Kita yang lanjut usia pun tetap dikasihiNya, bahkan mendapat janji yang indah, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.

Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” (Yesaya 46:4)

Namun untuk mendapatkan pemeliharaan Tuhan yang indah ini kita harus setia dan tetap setia sampai akhir hayat kita.

Jangan sekali-kali tinggalkan Tuhan, apalagi sampai ‘bercabang hati’ dengan mengharapkan ilah lain atau manusia. Ketika keadaan kita terpuruk dan miskin pun jangan sekali-kali terlintas dalam pikiran kita untuk berharap pada pertolongan manusia, sekali pun mereka itu orang kaya atau berpangkat. Kita harus berani berkata, “...aku ini sengsara dan miskin – ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya Tuhan, janganlah lambat datang!” (Mazmur 70:6).

Pandang saja Yesus, karena Dialah sumber pengharapan kita, bukan yang lain!


Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Jumat, 1 September 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler