SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Baca Juga: Cek Jadwal Jam Keberangkatan Bus Sudiro Tungga Jaya Magetan - Surabaya, Selasa 4 Juli 2023
Baca Juga: Media Korea Sebut Lee Junho dan YoonA SNSD Sudah Pacaran Sebelum Syuting Drama King the Land
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Gambar Diri Allah di dalam Kita" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Yohanes pasal 9 ayat 3.
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia."
( Yohanes 9:3 )
Di dalam dosa manusia dilahirkan, dan karena dosa tak jarang manusia berujar, "Orang macam dia lebih baik tak pernah dilahirkan!" Ada pula orang-orang tua yang menyesali anaknya yang terlahir dalam kondisi keterbatasan fisik atau mental.
Namun, kasih karunia Allah dapat kita lihat juga pada orang dengan kondisi fisik yang terbatas.
Baru-baru ini kita dibuat terkagum-kagum oleh Putri Ariani, seorang tunanetra yang mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya dari para juri American's Got Talent karena bakat istimewanya bermain musik dan bernyanyi.
Kecuali ada anugerah mujizat kesembuhan fisik (Yohanes 9), orang tunanetra bisa saja tetap dalam kondisi keterbatasannya.
Yang jauh lebih penting, Yesus hadir untuk mengoreksi pandangan sempit dan sesat bahwa orang jadi buta karena dosanya dan dosa orang tuanya.
Jika kita ingin menjadi makin serupa dengan Tuhan Yesus, kita perlu belajar dari-Nya untuk tidak menghakimi sesama kita dengan keji, terutama kepada yang termarginal karena berbagai sebab.
Di sinilah salah satu pekerjaan Allah yang dilakukan Yesus dan bisa kita teladani: mengoreksi pandangan atau penghakiman masyarakat yang keliru terhadap sesamanya, bahkan yang sering dijustifikasi secara keagamaan (ayat 16).
Pekerjaan Allah lainnya yang bisa kita pelajari yaitu memunculkan gambar diri Allah dalam diri seseorang. Tanda-tanda munculnya gambar diri Allah yaitu berani bersaksi (misalnya: bahwa ia telah sembuh; lihat ayat 25) dan menyatakan kepercayaannya kepada Yesus serta "sujud menyembah-Nya" (ayat 38).
Kita dipanggil menjadi serupa dengan Yesus Kristus (Roma 8:29-30), maka kita harus meneladani-Nya dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah melalui kita.
Salah satu pekerjaan Allah melalui kita yang utama yaitu memunculkan gambar diri Allah di dalam diri sesama manusia. Caranya?
Pertama, bawa sesama kita menerima dan mempercayai Kristus. Kedua, bangun iman sesama kita dengan kata-kata membangun agar mereka dapat mengoptimalkan kemampuan dan talentanya demi memuliakan-Nya dengan kesaksian hidup, bukan memuliakan dirinya sendiri dengan segala pencapaian duniawi.
Baca Juga: Tanggal 10 Juli 2023 Memperingati Hari Apa ? Ada Peringatan Hari Kemerdekaan Energi Global
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Rabu, 5 Juli 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***