SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Baca Juga: Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Minggu 4 Juni 2023, Keluarga yang Bahagia
Baca Juga: Tata Cara Pemesanan dan Pembayaran Tiket Kereta Api Online di Aplikasi KAI ACCESS
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Melayani Tuhan di dalam Keluarga" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari 1 Timotius pasal 3 ayat 5.
Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
( 1 Timotius 3:5 )
Nats kita hari ini diambil dari konteks syarat-syarat bagi penilik jemaat. Secara umum, penilik jemaat juga adalah hamba Tuhan.
Warga jemaat "biasa" bisa saja berpikir, "Berarti nats ini tidak cocok bagiku karena aku bukan penilik jemaat/hamba Tuhan."
Ini pemikiran yang keliru. Setiap anggota jemaat perlu meningkatkan kapasitas dan integritasnya, agar kelak ia menjadi pelayan Tuhan yang dapat diandalkan dalam bidang apapun.
Karena itu, rekam jejak setiap warga jemaat perlu dibangun dengan baik di dalam keluarganya, baik sebagai suami, istri, maupun anak-anak.
Dalam konteks keluarga, suami-suami haruslah seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya dan tentu oleh istrinya juga.
Istri juga adalah pengelola keluarga. Lalu bagaimana pengelola keluarga, yaitu suami atau istri, dapat disegani dan dihormati oleh anak-anak atau pasangannya? Yang terutama, tentu suami atau istri perlu melayani pasangannya dan anak-anaknya dengan kasih.
Namun, selain itu juga terdapat beberapa hal yang perlu untuk dilakukan, yaitu yang pertama, suami dan istri memberikan waktu yang cukup dan berkualitas bagi pasangan dan anak-anaknya.
Beban pekerjaan di luar rumah, atau bahkan pelayanan di gereja, bukan alasan yang baik untuk tidak melayani Tuhan di dalam keluarga.
Kedua, melayani dengan kasih bukan memanjakan atau membiarkan yang salah.
Suami atau istri perlu memberi ruang untuk menegur satu sama lain atau anak-anaknya dengan kasih, jika ada yang salah.
Ketiga, melayani Tuhan di dalam keluarga berarti berjuang menjadi teladan dalam mengerjakan tugas rumah tangga, berdoa, memuji Tuhan, membaca Firman Tuhan, dan menjadi pelaku Firman.
Teladan dalam keluarga adalah legacy (warisan) yang melebihi harta benda dan jabatan.
Melayani Tuhan di gereja tidak untuk menggantikan pelayanan dalam keluarga.
Kerelaan dan kecakapan yang terasah dalam melayani keluarga melalui kebersamaan berkualitas, teguran dengan kasih dan keteladanan adalah modal dasar setiap warga jemaat agar dapat mengerjakan tugas pelayanan yang lebih besar di gereja. Amin.
Baca Juga: Tata Cara Install dan Pendaftaran Aplikasi KAI ACCESS
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Senin, 5 Juni 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***