Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Senin 24 April 2023, Peringatan Akan Aku

23 April 2023, 07:58 WIB
Ilustrasi. Perjamuan terakhir Yesus. Kamis Putih memperingati apa? Makna dan tata perayaan ekaristi. /PIXABAY/GDJ

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Ramalan Asmara dan Hubungan Semua Zodiak Minggu 23 April 2023, Aries : Bersikaplah Rendah Hati Serta Lembut

Baca Juga: Jadwal Jam Keberangkatan Bus Sudiro Tungga Jaya Surabaya - Magetan, Minggu 23 April 2023

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Peringatan Akan Aku" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari 1 Korintus pasal 11 ayat 24 dan 25.

"...Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"..."Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

( 1 Korintus 11:24-25 )

Pernahkah kita ketika mencium bau suatu benda atau katakanlah sabun dan mungkin barang lainnya menjadi teringat akan peristiwa atau kejadian kala itu? bukan sebagai bentuk sebuah trauma tetapi hanya sekadar mengingat akan peristiwa karena mencium bau atau melihat dan meraba benda tersebut.

Banyak orang di sekeliling kita yang menggunakan salib sebagai salah satu aksesoris, bukan hanya dengan tujuan dia dikenal sebagai orang Kristen tetapi hanya sekadar aksesoris saja karena dianggap bentuknya menarik.

Menggunakan di telinga sebagai anting atau sebagai kalung tetapi kalau melihat perilakunya jauh dari yang disebut Kristen yang seharusnya mencerminkan Kristus sebagai teladan hidupnya.

Apakah makna salib yang sesungguhnya?

Salib yang seharusnya menjadi lambang kasih yang antara Allah dan kita direndahkan maknanya menjadi hanya sekadar sebagai bentuk hiasan belaka.

Salib yang seharusnya menjadi lambang kasih Allah yang memberikan Yesus bagi kita untuk menebus manusia dari dosa tetapi direndahkan maknanya hanya sekadar pengorbanan biasa.

Seberapa kita sesungguhnya menghargai arti salib itu dalam kehidupan kita?

Salib seharusnya adalah pertemuan antara kasih Allah dengan keadilan Allah yang nyata dalam kehidupan kita. Karena salib, kita menerima jaminan kekal itu.

Biasanya peristiwa Perjamuan Kudus yang senantiasa kita rayakan menjadi bagian dari pengingat kita akan kasih dan keadilan-Nya yang sudah diberikan kepada kita.

Bukan hanya sekedar sebagai sebuah acara seremonial belaka tetapi menjadi bentuk pengingat kasihnya yang sedemikian besar kepada kita.

Kasih yang tidak mengharapkan segala macam bentuk balas budi tetapi kasih yang tulus.

Akankah ketulusan kasih Allah itu yang diwujudkan di atas kayu salib kita balas dengan dengan sekadarnya ataukah dengan seluruh hidup kita? Amin.

Baca Juga: Ramalan Karir dan Keuangan Semua Zodiak Minggu 23 April 2023, Pisces : Pertimbangkan Resiko Tawaran

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Senin, 24 April 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler