SalatigaTerkini - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan peninjauan di tempat isolasi terpusat BPSDMD Jawa Tengah pada Kamis, 17 Juni 2021.
Minimnya tenaga medis, baik dokter maupun perawat menjadi sorotan Ganjar dalam peninjauan.
Langkah penambahan tenaga medis diperlukan untuk antisipasi apabila terjadi outbreak.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengapresiasi relawan mahasiswa dari Poltekkes.
Baca Juga: Kenapa Paul Pogba Singkirkan Botol Heineken Saat Konferensi Pers Euro 2020? Ini Dia Alasanya
Baca Juga: Salatiga Zona Merah, Pasar Tiban dan Kolam Renang Kalitaman Akan Ditutup Sementara
"Kami temukan di sini (BPSDMD) ada relawan dari Poltekkes, mereka mahasiswa tingkat akhir. Saya kira ini cara yang baik dan kalau ini bisa diberikan satu kesempatan kepada mereka mengabdi untuk kemanusiaan, baik juga mereka bisa diterjunkan," kata Ganjar Pranowo.
Setidaknya 30 persen mahasiswa tingkat akhir telah menjadi relawan.
Ganjar melihat adanya peluang penambahan relawan dari mahasiswa, khususnya yang sudah tingkat akhir.
Menanggapi hal itu, Ganjar berpendapat bahwa dalam keadaan darurat seperti ini dibutuhkan akselerasi.
Baca Juga: The Conjuring 2 Akan Tayang di HBO Hits Hari Ini, Kamis, 17 Juni 2021, Simak Jadwalnya Disini
Baca Juga: Menyesal Masuk ke Industri Pornografi, Lana Rhoades Alami Gangguan Mental
Misal terjun sebagai relawan Covid-19 bisa menjadi insentif bagi mahasiswa tinggal kebijakan dari perguruan tinggi saja.
"Saya kira dari Kementerian juga bisa didorong. Dalam kondisi kedaruratan ini insentif yang bisa diberikan kepada mereka adalah praktik di sini dan bisa menggantikan skripsi atau tesis yang ia akan siapkan,” ungkapnya.
Nantinya mahasiswa akan didampingi oleh mentor-mentor untuk membantu dan saya kira mereka punya pengalaman dan ilmu yang cukup bagus.
“Maka pada rapat Senin lalu kita minta untuk kerja sama dengan perguruan tinggi sehingga bisa menyuplai banyak kebutuhan itu," tutup Ganjar.***