SalatigaTerkini - Saat ini tengah ramai diperbincangkan oleh warga indonesia, terkait dengan berita penistaan agama yang telah dilakukan oleh Paul Zhang.
Paul Zhang diketahui telah menistakan agama dan dirinya juga telah mengaku-ngaku sebagai nabi ke 26.
Diberitakan juga bahwa Paul Zhang dulunya pernah tinggal di Kota Salatiga dan pernah menjalani pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
Terkait dengan kabar yang ramai diperbincangkan oleh warga Kota Salatiga bahwa Paul Zhang pernah menjalani pendidikan dan menjadi alumni di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
Baca Juga: Joseph Paul Zhang Hina Agama, Sujiwo Tejo: Koruptor Juga Sama
Baca Juga: Viral! Dilaporkan Polisi Karena Penistaan Agama, Jozeph Paul Zhang Diduga Pernah Tinggal di Salatiga
Kabar tersebut dibenarkan oleh Neil Semuel Rupidara selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bahwa Paul Zhang pernah menjalani pendidikan di UKSW Salatiga.
Dikatakan oleh Neil, Paul Zhang merupakan Alumni Fakultas Pertanian atau yang saat ini Fakultas Pertanian dan Bisnis.
Neil menambahkan sikap Paul yang sangat meresahkan publik merupakan bukan bagian dari almamaternya melainkan sikap individu dari dirinya.
"Terkait dengan maraknya kasus dugaan penistaan agama oleh Jozeph Paul Zhang yang bersangkutan benar alumni UKSW lulus dari Fakultas Pertanian (sekarang Fakultas Pertanian dan Bisnis) pada tahun 1996. Kemudian sempat melanjutkan pendidikan S2 Magister Manajemen, tetapi tidak selesai," terangnya dalam rilis kepada pihak media pada hari Rabu, 21 April 2021.
Neil menanggapi atas pernyataan yang telah dilontarkan oleh Paul Zhang yang dinilai telah mengandung penistaan Agama UKSW merupakan sikap pribadi dari Paul Zhang.
Sehingga, tindakan tersebut bersifat subjektif, kontroversial, dan tidak kompatibel dengan wawasan Almamaternya.
"Sejak awal berdiri UKSW adalah kampus yang mengembangkan keberagaman termasuk keragaman etnis dan agama. UKSW adalah kampus Indonesia Mini. Untuk itu, UKSW mendidik mahasiswanya untuk dapat bersikap toleran," Imbuhnya.
Neil menyatakan, terkait pandangan teologis didukung 18 gereja pendukung yang tersebar di Indonesia dan berbeda-beda latar belakangnya sehingga tidak dikembangkan pandangan teologis simplistik dan terjebak pada posisi mencari salah benar.
Disampaikan oleh Neil bahwa Paul Zhang merupakan mahasiswa yang tergolong cukup pandai.
Akan tetapi dapat dilihat dari perkembangannya saat ini sulit untuk dipahami dari perspektif perilaku warga UKSW.
"Karena itu, kami melihat apa yang dilakukan Shindy Paul adalah sikap pribadi yang tidak mewakili siapa-siapa. Bukan pula itu merepresentasi karakter alumni UKSW. Itu juga bukan gambaran perilaku kaum Kristen. Karenanya kami berharap dia dapat menyampaikan penyesalannya dan memohon maaf atas keteledorannya," ujarnya.***