Demokrat Memanas Pasca Pecat 7 Kader. Tokoh Pendiri Desak Gelar KLB Anggap AHY Tak Mampu Pimpin Partai

1 Maret 2021, 13:07 WIB
Ilustrasi Partai Demokrat /Dok. Partai Demokrat

SalatigaTerkini - Pasca didepaknya 7 orang kader Partai Demokrat pada Jumat, 26 Februari 2021 lalu, keadaan di kubu partai ini kian memanas.

7 orang kader partai ini dinilai sebagai penghianat oleh Partai Demokrat, yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Beberapa tokoh pendiri dalam forumnya mendesak agar segera dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB) guna mengatasi masalah internal ini, karena menilai AHY kurang mampu memimpin partai.

Baca Juga: Daftar Harga Bahan Pokok Area Jawa Barat per 1 Maret 2021

Syarief Hasan, Anggota Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat pun langsung bereaksi bila itu adalah salah satu bentuk pelanggaran terhadap organisasi bila terus mendesak untuk dilakukannya KLB.

Tidak hanya itu, Syarief juga menyebutkan, tidak semua yang menyatakan sikap mendukung KLB merupakan para pendiri partai, seperti dilansir dari JakbarNews dalam artikel Pasca 7 Kader Dipecat, Tokoh Pendiri Demokrat Mendadak 'Gaungkan' KLB, Gegara AHY Kurang Mampu Pimpin Partai?.

"Apa yang dilakukan oleh saudara-saudara kita yang lain, itu merupakan salah satu langkah yang melanggar organisasi forum komunikasi dan deklarator sendiri," katanya.

Baca Juga: Tanggapi Deretan Kader Terjaring OTT, Formappi Nilai Elektabilitas PDIP Berpotensi Turun

Dia menuturkan, orang yang menamakan pendiri itu sebenarnya itu hanya satu dua orang saja.

"Yang lainnya itu bukan pendiri dan hanya tahu pasang label, membikin label lalu tempel di dirinya sendiri," katanya.

Herzaky Mahendra dari Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat juga angkat bicara hingga mengatakan, KLB yang disuarakan oleh segelintir orang sehingga sifatnya inkonstitusional dan ilegal.

Baca Juga: Desak Boikot Pelaksanaan Olimpiade 2022 di Beijing, Nikki Haley Sebut China Lebih Kejam Dari Nazi Jerman

"Jadi jelas, kalau tiba-tiba ada KLB sudah jelas inkonstitusional," paparnya

Di sisi lain, sejumlah organisasi Partai Demokrat juga menolak adanya Kongres Luar Biasa Partai Demokrat (KLB).

Penegasan akan penolakan KLB tersebut disampaikan melalui konferensi pers yang diadakan di Aula Nusantara, Kantor DPP Partai Demokrat yang berada di Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat.

Beberapa organisasi yang hadir dalam konferensi pers tersebut adalah Komite Nasional Partai Demokrat (KNPD) yang dihadiri oleh Ketua Umum Alfrisco Sihombing.

Baca Juga: Donald Trump Kembali Kecam China, Sindir WHO Sebagai Boneka China

Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD) dengan Ketua Umum Steven Rumangkang, Perempuan Demokrat RI (PDRI) yang diwakili oleh Sekjen Lies B Sumarto, Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) yang diwakili Wasekjen Budi Siliwangi.

Selanjutnya Bintang Muda Indonesia (BMI) yang dihadiri oleh Ketua Umum Farhan Effendi, Forum Komunikasi Kaderisasi Generasi Demokrat (FKKGD) yang dihadiri oleh Wakil Ketua Spey AK Wenggy, serta Angkatan Muda partai Demokrat (AMPD) yang diwakili Sekjen Nasrudin.

Selain itu, perwakilan DPP Partai Demokrat dihadiri oleh Renanda Bachtar selaku Wasekjen serta Zulfikar selaku Badan Pembinaan Jaringan dan Konstituen.

Baca Juga: Belum Selesai, Habib Rizieq Kembali Jalani Proses Sidang Kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan

Sebelumnya, Demokrat secara resmi telah memberikan sanksi pemecatan dengan tidak hormat kepada 7 anggotanya.

Adapun ke-6 orang tersebut adalah: Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya.

Mereka terbukti telah mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan serta menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah dan hoax kepada kader pusat hingga daerah.

Selain itu ada Marzuki Alie, ia dianggap sering memberikan keterangan dan pernyataan yang dinilai merugikan Partai Demokrat.***(Aulia Nur Arhamni/JakbarNews)

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Jakbar News

Tags

Terkini

Terpopuler