Dorong Gencarkan Sosialisasi Vaksin, Peneliti: Tokoh Lokal Harus Ikut Edukasi Karena Lebih Efektif

23 Februari 2021, 16:50 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksinasi Covid-19 pada warga lanjut usia (lansia) di RSUD Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu 20 Februari 2021. Pemerintah mulai memberikan vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang dimulai dari ibu kota provinsi di seluruh Indonesia dengan memprioritaskan pada pulau Jawa-Bali. /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/


SalatigaTerkini – Sejak vaksin Covid-19 tiba di Indonesia, isu-isu negatif banyak bermunculan sehingga masyarakat meragukan tentang keamanannya.

Isu-isu negatif seperti ini yang membuat partisipasi masyarakat ragu untuk mengikuti partisipasi program imunisasi vaksin Covid-19.

Kurangnya Partisipasi masyarakat akan berdampak negatif terhadap kecepatan negara dalam menghentikan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dengan permasalahan tersebut, peran pemerintah sangat diperlukan untuk mengedukasi masyarakat terkait keamanan vaksin Covid-19. Keikutsertaan tokoh lokal atau figur yang menjadi panutan masyarakat sangat diperlukan untuk kesuksesan program vaksinasi.

Peneliti bidang sosial The Indonesia Institute, Nisaaul Muthiah mendorong pemerintah agar menggencarkan sosialisasi vaksin Covid-19.

Baca Juga: Update COVID-19 SALATIGA 23 Februari : Cukup Signifikan Ada 10 Pasien Sembuh

Dilansir dari Antaranews, Nisa mengungkapkan bahwa sosialisasi pemerintah masih kurang gencar dilakukan.

"Masih banyaknya jumlah warga yang tidak bersedia divaksin, salah satunya karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengenai tingkat keamanan vaksin tersebut," kata Nisa kepada wartawan di Jakarta, Selasa 23 Februari 2021.

Peran tokoh lokal sangat diperlukan karena dianggap efektif karena masyarakat akan cenderung lebih percaya pada tokoh ataupun orang-orang terdekat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021. Aldebaran Selidiki Siapa Ayah Reina, Roy atau Nino?

Selain faktor sosialisasi, katanya, keengganan masyarakat divaksin juga dipengaruhi latar belakang sosial, budaya, politik dan lain-lain yang harus diatasi para pemangku kepentingan.
Pekan ini proses vaksinasi masyarakat terhadap COVID-19 memasuki tahap kedua. Vaksinasi tahap kedua ditujukan kepada kelompok masyarakat yang rentan terpapar COVID-19, karena profesinya seperti pedagang, tenaga pendidik, pelaku wisata, petugas pelayanan publik, tokoh agama dan lain-lain.

Selain menyasar kelompok-kelompok tersebut, proses vaksinasi tahap kedua ini juga ditujukan untuk lansia di atas 60 tahun.***

Editor: Ari Pianto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler