Cuaca Ekstrem Masih Akan Terjadi 3 Hari di Kawasan Puncak. BMKG Minta Warga Waspada

21 Februari 2021, 21:43 WIB

SalatigaTerkini - Cuaca ekstrim kemungkinan masih akan terjadi hingga tiga hari kedepan di wilayah Bogor, Puncak dan sekitarnya.

Fatuhri Sayabani, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Citeko menyampaikan kepada masyarakat untuk mewaspai titik-titik rawan longsir di sekitar kawasan Puncak.

Hal ini disampaikan seiring masih tingginya intensitas hujan di kawasan ini menurut catatan BMKG.

Berdasarkan data BMKG Pusat, hujan sedang hingga lebat masih akan mengguyur wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor pada 21 hingga 23 Februari 2021.

Untuk daerah Puncak, Bogor dan sekitar, Fathuri mengingatkan masyarakat untuk terus waspada hujan lebat yang disertai angin kencang yang mungkin terjadi saat dini hari.

Dilansir dari laman pikiran-rakyat.com dalam artikel BMKG Minta Warga Waspada Puncak Siaga Bencana, Prediksikan Cuaca Ekstrem akan Terjadi Selama 3 Hari, Fatuhri mengatakan, kondisi tersebut akan menyebabkan limpasan permukaan atau banjir, terutama pada wilayah yang rendah dan dekat dengan aliran sungai.

“Hal ini diprediksi akibat akumulasi curah hujan yang terjadi selama beberapa hari ini, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi meresap air atau bisa dibilang jenuh,” ujar Fatuhri

Kabut tebal setelah hujan juga harus diwaspadai bagi pengendara saat akan melintasi kawasan Puncak Bogor.

“Hujan lebat dini hari di saat warga terlelap membuat warga dalam kondisi tidak siaga. Kita himbau warga-warga di kawasan rawan longsor bisa meningkatkan kewaspadaanya. Termasuk warga yang akan melintasi jalanan Puncak, karena jalanan licin, dan jarak pandang berkurang dan mengurangi kendali pada kendaraan,” ucap Fatuhri. saat dihubungi tim pikiran-rakyat.com pada Minggu, 21 Februari 2021.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya angkat bicara terkait banjir yang terjadi di Jakarta. Bima jengah Bogor disebut sebagai daerah pengirim banjir ke ibu kota.

Menurut Bima, banjir Jakarta terjadi karena banyak hal. Salah satunya karena tingginya intensitas hujan saat ini.

“Betul bahwa ada yang dari hulu, tapi catatannya di Katulampa paling tinggi siaga 3, Jakarta biasanya banjir di siaga satu. Ketika siaga tiga Jakarta sudah banjir, berarti volume di Jakarta sudah tinggi,” ujar Bima Arya.

Berbicara hulu, banjir bukan sekadar kiriman dari Bogor atau Puncak. Namun kawasan Daerah Aliran Sungai menuju hilirnya juga perlu dievaluasi.

Oleh karena itu, Pemkot Bogor akan segera menyurati Gubernur Jawa Barat kaitannya dengan hasil ekspedisi Sungai Ciliwung yang telah dilakukan Bima Arya akhir November 2020 lalu.

“Saya sudah menyurati Gubernur waktu itu, dari hasil ekspedisi Sungai Ciliwung ini sebetulnya harus jadi perhatian bersama. Banyak rumah liar, banyak limbah dan sebagainya,” ucap Bima.

Menurut Bima, persoalan banjir tidak bisa diselesaikan secara dadakan. Namun demikian, banjir harus diselesaikan secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

“Itu persoalannya, perlu terintegrasi. Kalau dari Kementerian koordinasi terus berjalan, dari Kementerian Lingkungan Hidup, tapi saya rasa tidak bisa parsial, betul-betul harus bersama,” kata Bima.

Banjir sendiri juga tak hanya menimpa warga Jakarta. Pekan lalu, sejumlah ruas Kota Bogor juga dilanda banjir.

Wilayah yang tergenang banjir yakni di Kelurahan Tanah Baru dan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara.

Banjir tersebut terjadi di kawasan sekitar kolam retensi. Camat Bogor Utara, Marse Hendra Saputra mengatakan, banjir tersebut merupakan banjir lintasan.

Ada dua wilayah yang terdampak banjir lintasan tersebut, yaitu Kampung Kramat, RW.01 Kelurahan Tanah Baru dan RW.02 Kelurahan Cibuluh.

Menurut Marse, pada prinsipnya aparatur wilayah terkait sudah tahu dan paham dengan kondisi yang ada. Warga sekitar kawasan tersebut sudah siaga.

Bahkan, beberapa lokasi evakuasi atau penampungan bagi warga sudah dipersiapkan, terdekat adalah di Rusunawa Cibuluh.

“Jadi tinggal menjaga kewaspadaan, siap siaga selalu dan antisipasi jika kedepan kondisi cuaca kurang bersahabat. Salah satunya ketika mendapatkan informasi status kenaikan air di pintu air Katulampa, segera disebarkan kepada masyarakat yang ada di semua titik Kecamatan Bogor Utara yang dilintasi sungai Ciliwung,” papar Marse.***(Windiyati Retno Sumardiyani/Pikiran-rakyat.com

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler