Waspada Gelombang Tinggi dan Pertumbuhan Awan Badai Untuk Sepekan Kedepan

21 Februari 2021, 12:20 WIB
KSOP Banten mengeluarkan suart edaran kewaspadaan cuaca buruk dan gelombang tinggi di Selat Sunda. Nahkoda Kapal Penumpang Penyeberangan Merak Bakauheni diminta tetap sigap dan waspada. /Sigit Angki Nugraha/

SalatigaTerkini - Saat ini indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19 yang hingga kini belum selesai.

Sekarang ditambah lagi dengan berbagai bencana alam seperti banjir yang saat ini sedang melanda di Kawasan Ibukota dan tanah longsor di Nganjuk pekan lalu.

Kini pemerintah tengah berupaya untuk menanggulangi bencana alam yang tidak dapat direncanakan dan dapat datang sewaktu-waktu.

Di penghujung Februari ini merupakan bulan dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi yang menyebabkan banjir di berbagai daerah.

Baca Juga: Tonton Film Horor, Jurus Ampuh Hadapi Tekanan Hidup

Sementara itu BMKG atau Badan Meteorologi dan Geofisika saat ini telah mengeluarkan peringatan dini tentang adanya Gelombang tinggi serta Pembentukan Awan badai dalam sepekan kedepan.

Dilansir dari laman infopublik.id bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai potensi peningkatan gelombang tinggi di sejumlah perairan di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan (19 Februari - 24 Februari 2021).

Adapun gelombang tinggi yang perlu diwaspadai dengan ketinggian 2,5 - 4 meter (kategori tinggi) yang berpeluang terjadi di perairan utara Sabang - Selat Malaka bagian utara, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Pulau Enggano, perairan selatan Pulau Jawa hingga NTB, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa hingga NTB.

Baca Juga: Laju Kemenangan Chelsea Terhenti di Kandang Southampton

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyebutkan, gelombang laut dengan ketinggian yang sama berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Anambas, Laut Natuna, perairan Kepulauan Bintan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Maluku bagian utara, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Halmahera Barat, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan barat Biak, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kai - Kepualaun Aru, Laut Arafuru bagian timur dan selatan Merauke.

Kemudian adanya potensi gelombang sangat tinggi antara 4-6 meter yang berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

"Sedangkan ketinggian Laut Jawa meski hanya 1,25 - 2,5 meter (kategori sedang) tetap perlu diwaspadai terutama bagi aktivitas nelayan. Selain itu juga perlu diwaspadai adanya potensi pasang surut harian air laut yang berbarengan dengan curah hujan tinggi yang dapat menghambat air hujan ke laut utamanya di Jakarta Utara, pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkap Eko Prasetyo.

Baca Juga: Mengalami Trend Buruk, Liverpool Menelan Kekalahan 4 Kali Berturut-turut

Di samping itu, Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Edison Kurniawan mengatakan, adanya potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) dengan cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen selama sepekan ke depan.

Adapun lokasinya berada di sebagian Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian barat, Maluku, sebagian Papua, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Sawu, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Halmahera, perairan barat Papua Barat, Samudra Hindia barat daya Bengkulu hingga NTT, Samudra Pasifik utara Papua dan Laut Arafuru.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: infopublik.id

Tags

Terkini

Terpopuler