SalatigaTerkini - Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 mengakibatkan jatuhnya korban jiwa hingga ratusan suporter di Kanjuruhan, Malang.
Kejadian ini bermula dari pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya. Pertandingan yang dihelat pada malam itu memakan korban dari berbagai kalangan dan usia.
Selain itu hingga hari ini Selasa, 4 Oktober 2022 beberapa korban luka-luka harus mendapatkan perawatan yang intensif.
Sangat disayangkan karena seharusnya pertandingan sepakbola tidak ada yg seharga dengan nyawa manusia.
Baca Juga: Kerusuhan Kanjuruhan Coreng Wajah Sepakbola Indonesia, PSSI Larang Arema Malang Jadi Tuan Rumah
Baca Juga: Tagar #AlmeidaOut Trending, Usai Arema FC Kalah 3-0 dari Borneo FC di Laga Perdana BRI Liga 1 2022
Kericuhan ini bukan karena kerusuhan antar suporter tetapi merupakan kerusuhan Aremania dan aparat pengamanan.
Turunnya Aremania ke lapangan membuat gas air mata di lepaskan ke arah suporter. Karena hal ini banyak suporter yang mengindari dan berusaha untuk keluar stadion.
Ditengah pertanyaan siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini, Gilang Juragan99 atau pemilik nama asli Gilang Widya Pramana dalam konferensi pers nya mengungkapkan bahwa Ia akan bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.