Network
SalatigaTerkini - Awal pandemi Covid-19 2020 lalu, banyak orang beralih mejadikan sepeda sebagai olahraga andalannya.
Banyak orang berbondong bondong pergi ke toko sepeda untuk membeli sepeda kebanggaannya.
Tak ayal harga sepeda kala itu pun melejit hingga berkali-kali lipat. Nasib ini sama juga dengan sepeda asal Inggris, Brompton yang ramai dipakai oleh pesepeda musiman di jalan raya ibukota.
Baca Juga: Viral! Hujan Es Melanda Jogja Disertai Angin Kencang
Bahkan Brompton sempat ramai, terkait kasus ilegalnya yang dibawa ke Indonesia lewat jalur ilegal oleh eks Bos Garuda Indonesia.
Lalu bagaimana nasib Brompton sekarang?
Sebut saja tipe Brompton SL6 Black Edition atau Grey Edition, harganya bisa menembus hingga 70 jutaan.Namun sekrang harganya kembali ke normal di kisaran Rp39 hingga Rp45 juta saja.
Baca Juga: Info Pemadaman LIstrik Kota Depok, Kamis 4 Maret 2021
Mengutip dari Cycling Industry News, penjualan Brompton sempat meroket hingga 17,2 persen dalam kurun waktu satu tahun menjadi 48.956 unit hingga Maret 2019.
Sebesar 73 persen penjualan berada di luar London.
"Dulu mah mas udah kaya kacang, sekarang sebulan kejual satu aja udah bersyukur," ujar salah satu pemilik toko sepeda lipat di kawasan Graha Bintaro.
Baca Juga: Sejarah 1 Menit: 4 Maret, Kisah Sherlock Holmes Pertama
Penurunan ini terjadi lantaran faktor daya beli masyarakat. Masyarakat kini cenderung mengalokasikan uangnya ke kebutuhan lain yang lebih mendesak.
Selain itu, mereka meninggalkan era sepeda lipat karena mulai beralih ke sepeda Roadbike.
"Bromptonnnya ditaruh aja di apart, udah jarang dipake. Abis ga bisa ngebut, setahun terakhir aku beralih ke RoadBike. Lebih powerfull, dan efisien buat cari jarak diatas 50 km," papar Ina salah satu member klub sepeda Gelora Bee Cycling.***
