SalatigaTerkini – Salatiga merupakan salah satu kota yang mempunyai rekomendasi kuliner yang beragam, mulai dari yang kaki lima hingga bintang lima pun ada. Tetapi ada satu kuliner malam yang menarik perhatian Tim Redaksi SalatigaTerkini untuk singgah dan mencicipi kuliner satu ini.
Warung Bubur Sayur Mak Sik, kuliner yang berada di pinggiran Salatiga ini sangatlah akrab terdengar bagi kaula muda dan mahasiswa yang gemar wisata kuliner murah malam hari.
Sebuah warung rumahan yang berada di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dan berbatasan dengan Salatiga ini menjadi tujuan makan malam ala anak kos.
Baca Juga: Kabar Baik, TMMD Salatiga Mulai Menyasar Pembangunan Fisik Maupun Non Fisik
Bagaimana tidak, Warung Bubur Mak Sik ini memiliki tarif yang sangat murah dan aman di kantong. Satu porsi bubur lengkap dengan sayur dan telor ini dihargai Rp5.000 saja, tempe mendoan Rp500, dan yang menarik di warung ini teh hangat gratis.
Kepada Tim Redaksi SalatigaTerkini Nuryati pemilik warung saat ini mengungkapkan bahwa kenapa teh di Warung Bubur Mak Sik gratis ini dikarenakan merupakan wasiat titipan Almarhum bapak kandung Nuryati atau suami dari Mak Sik itu sendiri.
“Ya memang teh disini gratis mas, wasiat dari bapak menitipkan ini dari dulu sebelum bapak saya wafat dan akhinya diteruskan oleh Mak Sik dan sekarang turun ke saya” Ujar Nuryati anak kandung Mak sik yang kini menggantikan Mak Sik berjualan bubur.
Baca Juga: Update COVID-19 SALATIGA 2 Maret 2021 : Terdapat 19 Pasien Kasus COVID-19 Di Mangunsari
Warung Bubur Mak Sik ini sudah sangat melegenda dikalangan setempat, warung ini sudah berdiri hampir setengah abad dari orang generasi pertama yaitu Mak Sik hingga saat ini di teruskan kepada anaknya yang beranama Nuryati.
Warung Bubur Mak Sik ini buka dari jam 02:00 WIB hingga pagi hari, setiap hari warung ini bisa masak 2 sampai dengan 4 kali masak untuk melayani banyaknya konsumen.
Untuk konsumen Warung Bubur Mak Sik ini sangat lah beragam, mulai dari pekerja, mahasiswa, hingga masyarakat umum disekitar daerah tersebut.
Baca Juga: Solusi Artworker dan UMKM Lokal Salatiga Menghadapi Pandemi
“saya sudah sering makan disini, karena lidah saya dan kantong saya sudah jatuh hati pada masakan Mak Sik. Sudah enak Murah lagi” ujar Yanto, salah satu pelanggan Warung Bubur Mak Sik.
Kondisi Mak Sik yang sudah sangat tua membuat dia lebih membutuhkan istirahat dibandingkan bekerja, kini semua yang mengelola sepenuhnya adalah Nuryati anak dari Mak Sik.
Walaupun kini Warung Bubur Mak Sik sudah diteruskan Nuryati, tetapi nama Mak Sik kini jadi melekat kepada Nuryati hingga sekarang.***