kelenjar keringat ekrin ini berbeda dengan kelenjar keringat yang berada di ketiak karena dia tidak mengeluarkan bau.
"Berbeda dengan yang di ketiak, itu namanya apokrin, itu menimbulkan bau," kata dr. Sung.
Bagi orang yang mengalami hiperhidrosis, mereka cenderung lebih sering mengeluarkan keringat terus menerus walaupun sedang tidak dibutuhkan.
"Jadi walaupun tidak kondisi panas, kondisi tidak deg-degan, mereka tetap mengeluarkan keringat yang berlebihan," kata dr. Sung.
Lebih lanjut, dr. Sung menjelaskan bahwa penyebabnya ada dua yaitu primer dan sekunder.
Untuk hiperhidrosis primer, itu memang dari sananya produk keringatnya berlebih, tanpa sebab yang jelas.
"Kemudian hiperhidrosis yang sekunder, ini disebabkan ada penyakit yang menyertai," ujar Zaidul Akbar.
Jadi, menurut dr. Sung seseorang yang memiliki penyakit tertentu salah satu gejalanya adalah tangan menjadi basah atau berkeringat.