Cinematherapy: Sarana Jaga Kesehatan Mental Dengan Menonton Film

SalatigaTerkini - Waktu luang setelah bekerja atau akhir pekan terkadang kita mengisi waktu dengan kegiatan yang dapat me-recharge kembali pikiran dan jasmani kita.

Di masa pandemi ini, kegiatan tersebut menjadi sangat terbatas dan tidak bisa sembarangan dilakukan karena pembatasan sosial yang dilakukan di berbagai tempat.

Alternatif kegiatan yang bisa dilakukan dan sering menjadi pilihan adalah menonton film di rumah sambil bersantai.

Baca Juga: Krisis Myanmar Kian Bergejolak, Warga Mulai Cari Perlindungan Suaka Ke India

Meskipun suka ataupun tidak suka kita menonton film, ternyata ada studi yang menyatakan bahwa ada manfaat dalam menonton film.

Lewat film, individu diajak untuk dapat menikmati alur cerita dan pembangunan karakter secara mendalam.

Cerita dalam film tersebut dapat membantu merefleksikan kehidupan nyata dengan mengaitkan apa yang terjadi dalam film tersebut.

Baca Juga: Bocoran Attack On Tittan Chapter 138, Apakah Rumbling Masih Lanjut?

Dilansir dari Pijar Psikologi, sebuah studi di Korea menyebutkan bahwa film seperti 'My Mother, The Mermaid' dan drama televisi 'Life is Beautiful' mampu menurunkan tingkat depresi pada kelompok orang yang depresi.

Hal-hal ini dapat terjadi karena yang menonton film tersebut mampu memunculkan raa empati terhadap karakter di film tersebut. Mereka juga menjadi terbuka dan mau menceritakan tentang masa lalu mereka tanpa merasa takut atau terancam.

Selain itu orang-orang yang depresi tersebut menjadi mampu menemukan  hikmah hidup yang positif serta kekuatan diri dari dalam yanng cukup kuat dari menonton film tersebut. Perasaan positif  juga terlihat muncul melalui cerita film yang ditontonnya.

Baca Juga: Telepon Whatsapp Dengan PC atau Laptop? Begini Caranya

Dengan menonton film pun bisa menjadi sarana untuk menjaga kondisi kesehatan mental. Dalam istilah ilmiahnya, kegiatan ini bisa disebut sebagai cinematherapy.

Menurut Halodoc mengenai cinematherpay, dijelaskan mengapa film baik untuk kesehatan mental.

1. Mendorong pelepasan emosi
   Adegan-adegan di dalam film memungkinkan individu untuk menunjukkan emosi dengan bebas yang barangkali tidak nyaman jika dilakukan sendirian ataupun ketika bersama orang lain. Hal ini bisa menjadi sebuah katarsis bagi individu serta membiasakan untuk mengekspresikan emosi. 
   
   Baca Juga: Mantan Gelandang Juventus Claudio Marchisio Banting Setir Jadi Walikota Turin?
   
2. Film sedih dapat membangkitkan perasaan bahagia.
   Film dengan tragedi-tragedi yang dapat membawa kesedihan menurut sutdi justru membuat penontonnya merasa lebih bahagia karena merkea lebih merasa bersyukur tidak mengalami hal-hal setragis di film tersebut.
3. Membantu memahami kehidupan nyata
   Cerita-cerita mitos, superhero, telah ada sejak lama dan akan terus ada sampai generasi mendatang dalam film. Terkadang film-film tersebut membantu kita untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda untuk menjadi referensi keputusan-keputusan di dunia nyata.
4. Film memberikan mental beristirahat
   Pikiran-pikiran yang sebenarnya tidak perlu bisa beristirahat ketika kita menonton film meskipun hanya sebentar. Film akan membuat fokus kita tertuju pada alur cerita tersebut dan pikiran atau bahkan kekhawatiran sebelum menonton film seketika akan lenyap.
   
   Baca Juga: Album Songs in the Key of Life, Kunci Jawaban Stevie Wonder Ketika Berniat Berhenti Bermusik
   
   
5. Membawa kelegaan meski awalnya membuat stres
   Film-film yang menegangkan seakan-akan membuat kita stres di awal karena karakter yang dijagokan di film tersebut justru diterpa kesulitan. Namun ketika karakter tersebut dapat menjalani tantangan dengan baik, kita sebagai penonton akan ikut lega dan ada dopamin dalam tubuh kita yang diproduksi karena kita merasa senang.***