dr Boyke: Seks Yang Sehat Menimbulkan Rasa Nikmat

- 24 Februari 2021, 23:00 WIB
Ilustrasi sex itu nikmat
Ilustrasi sex itu nikmat /unsplash/Jacob Rank

SalatigaTerkini - Di tengah pandemi Covid-19, seringkali kita mendengar banyak orang mengeluh tentang kesulitan hidup yang dialami.

Pemutusan hubungan kerja, pengurangan jam kerja, dan pembatasan - pembatasan yang diberlakukan pemerintah dalam rangka menekan penyebaran virus biasanya menempati urutan pertama daftar panjang keluhan tersebut.

Memenuhi kebutuhan jasmani, sandang, pangan, dan papan, dirasakan terasa berat di masa ini.

Baca Juga: Banjir Tak Kunjung Surut, Kota Pekalongan Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

Di sisi lain, ternyata ada kebutuhan yang harus dipenuhi selain kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan rohani.

Seks, sebagai pemenuhan nafkah batin, jarang sekali dibahas dalam masyarakat yang masih memegang erat adat ketimuran kita.

Seks dianggap tabu untuk dibahas di forum publik, yang berakibat pada tak tersampaikannya informasi tentang seks yang sehat kepada banyak pihak yang membutuhkan.

Baca Juga: Telan Dana Rp30 Miliar, Jalur Sepeda Permanen Jakarta Ditargetkan Rampung Maret 2021

Melansir dari kanal youtube Sonora FM, dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, yang adalah seorang dokter dan seksolog Indonesia, memaparkan tentang tiga hal yang menjadikan hubungan intim antara suami - istri dikategorikan sebagai seks yang sehat.

Ada sesi foreplay sebelum berhubungan intim

“Langsung, tembak langsung, udah kaya ayam, udah kaya kucing,” kata dr Boyke memberikan gambaran tentang tentang sesi bercinta yang tidak didahului dengan sesi foreplay.

Akibat tidak adanya pemanasan yang cukup berakibat pada rasa sakit yang mungkin dialami pada sang istri, dan ejakulasi dini pada suami.

Dilakukan dengan pasangan resmi

“Seks yang tidak sehat adalah seks yang dilakukan bukan dengan pasangan,” imbuh sang seksolog.

Ada perasaan takut dan berdosa yang pastinya menghantui menghantui setiap mereka yang berhubungan intim selain dengan pasangan resminya. Akibatnya potensi seks yang optimal tidak dapat tercapai.

Pasalnya, rasa cemas dan was - was dapat timbul karena faktor sehat tidaknya pasangan yang diajak bercinta, serta penyakit - penyakit yang mungkin timbul dari percintaan tersebut.

Terlebih apabila penyakit tersebut belum ada obatnya, seperti HIV/AIDS.

Dilandasi dengan perasaan cinta

“Seks yang tidak sehat adalah seks yang tidak dengan perasaan cinta,” kata dr Boyke menjelaskan syarat yang selanjutnya.

Ancaman yang dilakukan, baik dari suami ke pihak istri atau sebaliknya, dapat berakibat pada terjadinya persetubuhan berdasar keterpaksaan. Disfungsi ereksi dapat timbul dari hal ini.

Pengendalian diri dan nafsu sangat diperlukan agar hubungan intim berlandaskan perasaan cinta dapat berlangsung.

Adanya variasi dalam sesi bercinta

“Seks yang sehat juga harus dilakukan dengan variasi - variasi, dengan teknik - teknik yang baik,” pungkas sang seksolog ternama tersebut.

Variasi - variasi dengan menerapkan teknik - teknik bercinta yang baik diperlukan dalam menghindarkan pasangan suami istri dari kebosanan yang mungkin mendera.

Dengan demikian, setiap sesi bercinta menjadi saat - saat yang dinanti-nantikan oleh kedua belah pihak.***

 

Editor: Heru Nugroho

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah