Hoax! Olahraga Bersepeda Bukan Penyebab Serangan Jantung

21 Agustus 2022, 09:09 WIB
Hoax! Olahraga Bersepeda Bukan Penyebab Serangan Jantung /

SalatigaTerkini - Bersepeda merupakan olahraga yang memiliki banyak peminatnya. Olahraga bersepeda menjadi salah satu kegiatan untuk melatih jantung.

Bersepeda merupakan aktivitas aerobik. Artinya adalah, jantung, pembuluh darah, sampai paru-paru Anda ikut berolahraga. Dengan bersepeda, kedalaman napas dan suhu tubuh Anda pun meningkat.

Bahkan selama pandemi Covid-19, tren bersepeda menjadi semakin digandrungi di kalangan masyarakat. Bersepeda menjadi alternatif olahraga yang bisa dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona karena rendahnya kontak dengan kerumunan.

Walaupun olahraga bersepeda ini sudah tidak asing di telinga masyarakat, masih banyak hoax atau kabar bohong yang beredar di tengah pecinta olahraga sepeda ini.

Baca Juga: Indonesia Heartbike 2022 Kembali Diselenggarakan Oleh Yayasan Jantung Indonesia, Simak Harga Tiketnya!

Baca Juga: Apa itu Kleptomania? Trending Topik di Twitter Usai Ibu yang Naik Mercy Ngutil Coklat di Alfamart

Salah satu hoax yang paling banyak dipercayai oleh masyarakat yakni olahraga bersepeda menyebabkan serangan jantung.

Dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC yang merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah menjelaskan bahwa olahraga bukan penyebab seseorang mengalami serangan jantung.

“Orang tuh kadang ada yang bilang gini, ‘Saya takut dok olahraga terlalu keras. Nanti jadi serangan jantung’. Saya bilang memang anda olahraganya apa selama ini?,” kata Vito saat jumpa pers virtual bersama Yayasan Jantung Indonesia.

Beberapa dari masyarakat Indonesia enggan melakukan olahraga pagi seperti bersepeda atau sekedar jalan pagi karena takut terkena serangan jantung.

Baca Juga: Apakah ISK Menular? Kenali dan Waspadai Penyakit Infeksi Saluran Kemih yang diderita oleh Kalina Oktarani

Baca Juga: Sadari Sebelum Terlalu Jauh, Begini Cara Membedakan Antara Jatuh Cinta atau Hanya Obsesi

Padahal, menurut Vito seseorang yang terkena serangan jantung saat olahraga diakibatkan karena penderita tidak menyadari bahwa Ia memiliki gangguan dalam organ jantung sebelumnya.

“Kita mau olahraga kayak apa sih, sebenarnya batasannya jauh sekali. Tapi kenapa ada orang collapse tiba-tiba karena bersepeda? Satu karena dia nggak tahu bahwa dia punya masalah jantung sebelumnya,” jelas Vito

Selain itu, penderita sering mengabaikan kesehatan jantungnya dengan tidak pernah check-up sebelumnya. Sehingga, dia tidak tahu jantungnya, "mesinnya", sudah tinggal satu dan sebagainya, sehingga akhirnya dia collapse di tengah jalan.

Vito juga mengungkapkan bahwa masyarakat harus memaksimalkan kinerja jantungnya dengan berolahraga.

“Kalau heart rate-nya kita latih, yang dibilang heart rate jantung yang sehat itu adalah memang 70 persen dari maksimal heart rate itu benefitnya, artinya manfaatnya buat jantung sangat tinggi,” ujar Vito

"Boleh nggak sih lebih dari itu? Boleh kalau misalnya anda seorang atlet dan anda seorang yang terlatih. Tapi cara latihannya nggak hari ini beli sepeda, besok jadi anggota klub sepeda terus langsung mau sepedaan sampai 70 km,” lanjutnya

Jadi untuk menghindari hal yang tidam diinginkan, masyarakat dihimbau untum melakukan olahraga dengan benar, hati hati dan juga melakukan pemeriksaan rutin terhadap jantung.

Demikian informasi mengenai kebenaran kabar hoax olahraga bersepeda yang merupakan penyebab serangan jantung.***

Editor: Ari Pianto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler