Awas 'Kejengkolan', Jangan Konsumsi Jengkol Berlebih.

1 Maret 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi gangguan pencernaa akibat konsumsi jengkol berlebih /pexels/Sora Shimazaki

SalatigaTerkini - Jengkol bagi sebagian masyarakat Indonesia merupakan salah satu olahan makanan yang cukup favorit.

Meski baunya kurang sedap, banyak menu makanan olahan rumah yang bisa dibuat dari jengkol.

Bila diolah dengan tepat, jengkol bisa menjadi makanan yang enak dan lezat, hanya terkadang rasa pahit dari jengkol bisa merusak kelezatannya.

Baca Juga: Tips Olah Jengkol Agar Tidak Bauk Dan Lebih Empuk

Namun hati-hati, dibalik rasanya yang enak dan punya beberapa manfaat kesehatan, ada bahanya yang akan timbul bila dikonsumsi secara berlebihan.

Dalam keseharian gejala ini biasa disebut 'Kejengkolan', alias gejalan keracunan dari senyawa asam jengkolat yang timbul karena konsumsi yang berlebihan.

Baca Juga: Luar Biasa! 3 Pot Tanaman Monstera, Ditukar Honda Jazz

Berikut tim SalatigaTerkini.com rangkum, beberapa bahaya mengonsumsi jengkol.

1. Bau Mulut

Bukan rahasia lagi kalau efek samping makan jengkol akan meninggalkan “jejak” tak sedap di mulut.

Anda dapat menyikat gigi dan berkumur setelah mengonsumsi jengkol.

Tak hanya itu, makan jengkol juga menyebabkan bau menyengat di urine selama beberapa waktu.

Baca Juga: Tips Mudah Agar Penggorengan Tidak Mudah Lengket

Bau yang menyengat tersebut berasal dari kandungan asam jengkolat.

2. Gangguan Pencernaan

Umumnya, seseorang akan menunjukkan gejala keracunan jengkol pada 5-12 jam setelah mengonsumsi jengkol.

Gejala yang timbul dapat berupa nyeri perut, mual, diare, muntah, nyeri saat berkemih, serta adanya darah pada urine.

Baca Juga: Lagi! Millen Cyrus Tertangkap Karena Narkoba. Positif Konsumsi Benzo

Jika berlanjut terus, dapat terjadi gagal ginjal yang ditandai dengan tidak keluarnya air kemih atau air kemih yang keluar dengan jumlah yang sangat sedikit.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan jengkol.

Di antaranya daya tahan tubuh, keasaman lambung, jumlah jengkol yang dikonsumsi, usia biji jengkol, dan cara memasaknya.

Baca Juga: Millen Cyrus Postif Narkoba, Berikut 5 Pose Hotnya

Mengonsumsi biji jengkol mentah dan setengah matang juga diduga berperan dalam terjadinya keracunan jengkol. Asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.

3. Penyakit Ginjal

Kebanyakan makan jengkol bisa menyebabkan penyakit ginjal, meski kasusnya jarang. Gejala awalnya antara lain nyeri perut suprapubis dan obstruksi saluran kemih.

Penyebab hal tersebut belum diketahui pasti. Namun, diduga terjadi karena pengendapan kristal asam jengkolat di sistem saluran kemih.

Baca Juga: Marzuki Alie Didepak Demokrat, Andi Arief: Jangan Lebay Pak

4. Kerusakan pada Hati

Sebuah penelitian dilakukan pada tikus yang diberikan ekstrak asam jengkolat terus-menerus.

Hasilnya, ternyata pada pemeriksaan histopatologi ditemukan perlemakan hati pada tikus tersebut.

Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai temuan ini.

5. Gangguan Kesadaran

Keracunan jengkol yang berat dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

Gejala ini masih berhubungan dengan gangguan ginjal akut tanpa penanganan segera.

Keracunan asam jengkolat ringan ditandai dengan nyeri pinggang dan nyeri pada perut.

Kondisi ini dapat diobati dengan minum air yang banyak serta pemberian natrium bikarbonat hingga gejala hilang.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Ternyata Punya Tanah Senilai Rp49 Miliar

Pada keracunan asam jengkolat berat, Anda akan mengalami air kemih berwarna merah, tidak bisa berkemih, atau tidak bisa minum.

Kondisi ini harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Untuk mencegah gejala keracunan tersebut, maka kita harus memperhatikan hal berikut sebelum mengkonsumsinya:

  • Hindari mengonsumsi jengkol pada saat perut kosong (sebelum makan) dan/atau jangan disertai makanan/minuman lain yang bersifat asam.
  • Hindari mengonsumsi jengkol dalam keadaan mentah.
    Sebaiknya jengkol dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi agar kandungan asam jengkolatnya dapat berkurang.
    Jengkol mentah mengandung asam jengkolat lebih banyak daripada jengkol yang sudah dimasak.
  • Sebelum dimasak, biji jengkol dapat ditanam dahulu di dalam tanah agar kandungan asam jengkolatnya berkurang.
  • Minum air yang banyak setelah Anda mengonsumsi jengkol.
  • Jangan mengonsumsi jengkol berlebihan, terutama jika Anda memiliki gangguan ginjal.***

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler